C22. Ťwő Møõņ?

12.2K 1.3K 18
                                    

"Genggaman akan lepas seiring waktu, jika kau tidak melihat sekelilingmu. Rasakan dan bertindaklah"
~

Minta votenya! 😀
:
:
:
:
:
:
:
:
:

     Hari demi hari terlewati, selama ini hime selalu bersama dengan moonia dan selalu ada untuknya juga. Hime takut jika moonia berubah.

     Hime menatap daun2 yg berguguran. Yah, sekarang musim gugur di benua afkar. Untuk pertama kalinya hime merasakan musim gugur dibenua afkar, sedikit beda dengan dunianya dulu. Disini, daun2 gugur bukan hanya berwarna merah tapi warna warni seperti pelangi kecuali warna hijau yg tidak ada.

    Kemudian hime menghembus pelan, membuat dirinya diperhatikan oleh geuri yg duduk disampingnya.

"Ada apa hime? Kau seperti memikirkan sesuatu?" Tanyanya.

" kau sudah tau kan kisah keluarga moonlight?" Tanya balik hime.

     Geuri mengangguk sambil menatap sendu hime. Sekarang dia tahu apa yg dipikirkannya.

"Kupikir itu takkan terjadi melihat kebaikan tuan puteri moonia pada kita." Ucap geuri halus.

      Hime menggeleng pelan.

"Setiap orang bisa berubah geuri. Aku juga tak percaya, tapi mendengar kenyataan itu yg hampir terbukti, itu membuatku khawatir. Kita tak tahu apa yg dipikirkan setiap orang. Mungkin mereka baik tapi bisa saja mematikan." Jelas hime.

     Kemudian hime melihat geuri.

"Geuri? Kau... akan slalu ada disampingku kan? Takkan menghianatiku kan?" Tanya hime dengan suara yg terdengar sendu.

     Geuri tersenyum tulus kemudian memegang tangan hime.

"Aku akan slalu ada disampingmu hime, aku takkan mengecewakannmu dengan suasana apapun itu. Jika aku harus mati maka akan kulakukan. Lagipula kita terikat, kau tahu sendiri kan seorang pelayan pribadi akan ditandai agar tak berhianat." Jawab geuri menyakinkan hime.

      Hime tersenyum manis. Dalam hatinya terbesit kebahagiaan.

"Terimakasih." Ucap hime diangguki geuri.

"Bukankah hari ini adalah jadwal pertemuan keluarga moonlight?" Ingatkan geuri.

"Ah iya, ngomong2 apa disana ada ayah moonia?" Gumam hime bertanya pada dirinya sendiri.

"Hime, ayo bergegas."

        Akhirnya mereka berjalan menuju istana scratcher dan mempersiapkan diri untuk pertemuan.
----------------------------------------------------------------------

      Keluarga moonlight telah datang keistana scratcher. Sambutan ramah tentu saja di berikan oleh Scratcher.
Sekarang, selayaknya adatnya para penyihir bangsawan. Mereka akan makan bersama dan berbincang bincang.
Hime telah melihat tuan Okta, ayah moonia.

      Didalam hatinya dia menggerutu kenapa para penyihir yg sudah tua ini masih terlihat muda dan tampan. Tuan okta juga ramah walau wajahnya sangat kelihatan tegas. Tapi, ada yg mengganjal, dimana moonia? Padahal kak zain ada disini. Hal itu membuat hime bertanya2 ditengah2 pembicaraan para orangtua.

MÄĞĮÇÃĹ ŞŤŔĒŚŚ (ÇØMPĻÉŤĘĐ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang