C18. Čőłď

13.6K 1.4K 9
                                    

"Jangan memandangku dengan tatapan rendah! Aku benci itu!"
~

Minta votenya dong😉
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

    Matahari terbit menyongsong pagi yg cerah. Terdengar pula suara tawa merdu yg berasal dari sebuah maldis, siapalagi kalau bukan hime yang bergurau dengan geuri

" kau tau, saat sekolah banyak sekali bangsawan lelaki yg melihatku hingga tersandung! Hahahaha... rasanya perutku sakit dalam sekejap, hahahaha... hah... aku jadi berfikir, kenapa mereka melihatku seperti itu. Geuri, apa tampangku aneh?" Tanya hime disela-sela menyeka air mata yg akan keluar gara2 tertawa terus menerus.

     Geuri terkekeh pelan.

"Mereka begitu, karena kau begitu cantik hime. Bahkan seperti bidadari yg rupawan. Andai bukan di academy, mungkin mereka akan melamar dirimu." Jawab geuri.

" geuri, ayo kita jalan2! Aku merasa bosan sekali!! Lagipula mumpung aku libur." Ajak hime yg diangguki geuri.

    Kemudian mereka pun keluar mencari udara segar.

     Beberapa saat kemudian hime dan geuri sedang berada di taman istana scratcher. Tanpa sengaja mereka bertemu dengan bibi liona dipinggir sungai. Mereka berjalan maju menemui liona kemudian membungkuk.

Kalau bukan karna dia adalah bibi hime sudah pasti aku takkan memberi hormat pada wanita tua bangka ini!. Batin hime.

     Sebenarnya dari wajah liona tidak bisa dikatakan tua karena seakan terdapat kecantikan abadi, liona sangatlah cantik seperti masih berusia 20 an.

"Oh , sigadis lemah? Untuk apa kau datang menemuiku?!" Sinis liona.

    Hime tersenyum.

"Andai bibi bukan bagian dari keluargaku, malas sekali aku menemuimu untuk sekedar menyapa. Bibi tenang saja, aku kesini untuk berjalan2 bukan menemui bibi." Jujur hime masih tersenyum dengan tatapan yg polos akan tetapi berbanding terbalik dengan ucapannya.

"Apa!? Dasar anak kurang ajar! Aku tak butuh hormat darimu, anak tak tau diuntung! Lagipula karnamu, Suamiku mati!" Bentak liona.

     Hime menyeringai.

"Memang bibi yakin kalau itu semua karnaku? Bagaimana jika itu semua karna kesalahan suami bibi sendiri?" Tungkas hime.

     Liona melototkan matanya sambil mengepalkan tangannya menahan amarah.

"APA MAKSUTMU BRENGSEK!! KAU PIKIR AKU AKAN MUDAH DITIPU OLEH DIRIMU! WAJAHMU MUNGKIN TERLIHAT POLOS TETAPI ITU TAKKAN MEMPAN KEPADAKU! BAJINGAN!" Umpat liona sambil menarik kerah gaun hime.

     Hime semakin menyeringai saat dia melihat dibelakang liona ada ardison yg berjalan kearah mereka bersama amanda.

"Kalaupun bibi tak percaya tak apa. Kau memang tak pantas untuk menjadi seorang bibi, kau lebih cocok menjadi jalang! Kau kira aku tak tahu saat kau bersama suamimu diam2 dibelakang suamimu kau berselingkuh! Cih.. wanita jalang, untuk apa kau menangisi pria itu kalau kau menghianatinya!" Sarkas hime dengan lirih memprovokasi liona.

MÄĞĮÇÃĹ ŞŤŔĒŚŚ (ÇØMPĻÉŤĘĐ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang