C11. The truth Moon

17K 1.8K 103
                                    

"Akhiri segalanya, dan mulailah menjadi yang diinginkan dan lakukan apa yang belum kau lakukan sebelumnya."
~

Jangan lupa vote! 😋
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
     
"Hime! Dari mana saja?" Tanya geuri yang menunggu dari tadi dipintu masuk peserta pertandingan.

"Aku menemui moonia untuk memberikan obat." Jawab hime.

"Harusnya kamu menyuruhku saja agar kamu memperoleh waktu istirahat yang cukup." Khawatir geuri.

"Tidak apa, lagipula aku sangat siap sekali menghadapi penentuan ini."

"Benarkah? Kelihatannya kamu begitu senang, Syukurlah. Hime jangan meremehkan binatang magical ini dan kamu akan membutuhkan bantuan binatang magicalmu. Jadi, panggillah saat kamu membutuhkan bantuanmu." Saran geuri.

"Hem. Aku mengerti."

"Seragam mana yang akan kamu gunakan? Kusarankan yang Emina dress saja." Ujar kembali geuri.

"Tentu. Akan kugunakan, kau tunggulah, aku pasti akan membawa kemenangan." Semangat hime.

    Geuri tersenyum senang, kemudian dia mengangguk dan pergi.

    Hime masuk kelingkaran hitam dan segera mengubah seragamnya. Setelah itu dia pun telah masuk kelapangan.

    Seluruh penonton melihat takjub kearah hime yang semakin cantik dengan dressnya. Ada yang berdecak kagum hingga meneteskan air liurnya saking takjubnya melihat hime.

    Hingga keluarlah binatang magical yang telah dirantai diantara dinding2 kokoh.

Roaaaaarrrrr......Aaaaarrrrrrrrr....

     Binatang magical ini memang sangat berbeda dan unik dari binatang lain. Dia memiliki kepala singa dengan tubuh elang bersayap. Sedangkan disisi kiri-kanan kepala singa itu ada kepala ular berwarna hitam. Dia dinamakan Garfin.

   Auranya menekan hime.

"Sial."desis hime.

     1 menit lagi pertandingan dimulai dan penonton mulai tegang. Hime telah bersiap dengan tongkatnya dan telah memikirkan rencana2 yang ada diotak pintarnya.

   10 detik lagi dan hime langsung mengeluarkan molkasranya yang sama saat dia melawan moonia tadi, tapi, ini lebih kuat karena bertambahnya molkasranya yaitu bentuk bintang pelangi yang memutari mereka. Hime berusaha menyeimbangi molkasranya dengan aura binatang itu.

    Suasana semakin tegang dan mencekam, hingga...

Krakkk.....

Roaaaaarrrrrrrrrrrr......    Aarrrrrrrrhhhh

Sssssssssssss....

  Garfin telah lepas dari rantai dan langsung berlari menyerang hime. Hime menghindar dengan gesit, kemudian menyerang garfin dengan sihir2nya. Garfin tidak mudah dikalahkan dan kulitnya sangat keras sehingga tidak mudah menyerangnya menggunakan sihir.

MÄĞĮÇÃĹ ŞŤŔĒŚŚ (ÇØMPĻÉŤĘĐ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang