C19. Ñëvęŕ Ķňőw

13K 1.4K 10
                                    

"Jangan pernah bilang tahu segalanya, jika saja hanya untuk menyembunyikan segalanya. Kita tak pernah tau apa yg terjadi disekitar kita."
~

Minta votenya! 😉
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

     Hembusan nafas terdengar pelan, menyadarkan seseorang yg duduk disisinya yang berbaring.

    Hime.

   Dia sudah sadar dan berusaha duduk dengan dibantu geuri.

"Bagaimana perasaanmu? Apakah kamu merasakan sakit ditubuhmu?" Tanya geuri khawatir.

"Tidak." Singkat hime sambil memejamkan matanya.

"Aku sungguh khawatir kepadamu. Hime, minumlah ini terlebih dahulu." Ujar geuri sambil menyodorkan teh hangat.

    Hime mengambilnya kemudian meminumnya, dan dalam sekejap tubuhnya benar2 rileks. Hime memberikannya kembali ke geuri yg kemudian ditaruh lagi dimeja.

"Kamu terlalu nekat hime! Aku sungguh khawatir jika sesuatu yg berbahaya benar2 terjadi padamu. Kenapa kamu melakukan itu?" Tanya geuri halus.

"Hanya memberikan pelajaran kepada wanita jalang itu. Lagipula ini belum apa2 dari apa yg dilakukannya dulu kepadaku dan suaminya." Jawab hime.

     Hime melihat kearah geuri.

"Dimana dia?" Tanyanya.

"Dia dijebloskan tuan besar kepenjara bawah tanah." Jawab geuri.

     Hime memandang lurus kearah depan dengan tatapan kosong. Dia seperti memikirkan sesuatu hingga keheningan terjadi. Geuri sedari tadi hanya diam karena dia mengerti hime sedang memikirkan apa yg selanjutnya dia lakukan.

"Kita temui dia." Serunya.

    Geuri terkejut.

"Hime, kk..ke..kenapa?" Gugupnya.

    Hime tak menjawab. Dia  langsung turun dari ranjangnya dan keluar dari kamar diikuti geuri dibelakangnya.

    Hime melihat sekitarnya, terasa kosong.

"Dimana lainnya?" Tanyanya.

"Tuan dan nyonya sedang ada kunjungan ke seorang bangsawan, tuan leo, tuan aiden, dan tuan garnix sedang ada urusan pribadi sedangkan nona gia sedang berlatih bersama guru pribadinya." Jelas geuri.

    Tanpa berkata apapun, hime bergerak kembali menuju penjara bawah tanah bersama geuri. Sesampai di sana, dia dicegat oleh beberapa penjaga.

"Maaf, anda tidak boleh disini, disini berbahaya." Ujar salah satu penjaga.

"Berani sekali kau melarangku! Kau tidak tau siapa aku?! Cepat! Menyingkirlah!" Tegas hime.

"Memang siapakah anda?" Tanya penjaga itu kembali.

"Aku hime scratcher! Anak ke empat dari keluarga scracther! Cepat menyingkirlah!" Pekik hime.

MÄĞĮÇÃĹ ŞŤŔĒŚŚ (ÇØMPĻÉŤĘĐ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang