C16. Çâñ?

14.2K 1.6K 5
                                    

"Terkadang, pilihan yg bagus sekalipun bukan berarti baik untuk dirimu. Karena kita tak pernah tau, apa yang terbaik untuk kita."
~

Jangan lupa vote!😁
:
:
:
:
:
:
:
:
:

    Kenapa disaat kita semakin naik, angin selalu berhembus kencang? Itulah yg dirasakan hime sekarang.

    Saat ini, dia ada di academy tepatnya di Monalic Class. Selama 2 tahun dia akan belajar disini hingga dia bisa menjadi penyihir yg sempurna. Untuk academy hanya bisa siswa yg berusia dibawah 20 saja, jika diatasnya maka mereka harus berhenti.

   Sekarang juga hime mengenakan seragam umum yaitu, kemeja warna putih dengan dasi merah dibaluti rompi biru tua lengan panjang yg bagian dada dikancingi, kemudian rok warna putih dan sepatu yg panjangnya hampir selutut berwarna putih juga. Seperti biasa hime mengenakan pita warna biru toska dikepalanya.

    Hime tengah murung di sela2 pelajaran. Bukannya tidak mendengarkan penjelasan gurunya hanya saja dia sedikit tidak bersemangat. Beberapa waktu lalu sebelum pelajaran dimulai dia dipanggil kepala sekolah untuk membicarakan sesuatu yg menurut hime sungguh memuakkan.

FLASHBACK

    Hime saat ini sedang ada diruang kepala sekolah academy. Dia duduk dihadapan kepala sekolah yg bernama Roselina.

   Sebenarnya hime kesal, baru datang sudah dipanggil padahal dia belum membuat masalah apapun, iya, masih belum. Kalau hanya membahas dia dipindahkan kelas sudah banyak yg tahu jadi tak usah diberitahu.

"Maaf miss, tapi ada perlu apa anda memanggilku? Kupikir ini bukan perihal perpindahan kelas kan?" Sinis hime, persetan dengan sopan santun dari dulu dia bahkan tak dipedulikan.

   Rose menghela nafas. Dia menyadari mengapa sikap hime seperti ini.

"Para tetua menyepakati sesuatu tentang dirimu hime." To the point rose.

    Hime mengangkat alisnya sebelah.

"Kami sepakat untuk menjadikanmu sebagai S4 menggantikan gia." Ucap rose pelan.

"Apa!?" Sentak hime.

"Tingkatanmu lebih hebat dari gia, kau bahkan mengalahkan garfin dan menjadi penyihir bulan agung, kami pikir menjadikanmu S4 adalah pilihan yg terbaik untuk sekolah ini dan dirimu." Jelasnya.

"Apa yg kau tau tentang apa yg terbaik untukku? Dulu sebelum aku sekuat ini, semuanya tidak ada yg peduli bahkan guru2 dan dirimu sekalipun. Jadi kupikir apa yg terbaik untukku hanya akulah yg tahu itu! Lagipula tidakkah kau berpikir dengan melengserkan gia hanya akan membuat persaudaraan kami semakin rusak!? Dimana pikiranmu!" Tekan hime menatap tajam rose sambil menahan amarah.

"Bersikap sopanlah hime!"

"Persetan dengan sopan santun yg ada karena mereka tak pernah mengajar dan mempedulikanku! Hiduplah seperti dulu dimana aku adalah sampah!" Sinis hime kemudian berdiri dari tempat duduknya dan melenggang.

FLASHBACK END

  
    Hime tak habis pikir dengan orang2 didunia penyihir ini. Begitu mudahnya bagi mereka untuk melengserkan kaum lemah yg tidak memiliki kesalahan apapun. Hanya karna kurang kuat? Heh, sekuat2nya dirinya dulu tak pernah menindas yg lemah.

MÄĞĮÇÃĹ ŞŤŔĒŚŚ (ÇØMPĻÉŤĘĐ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang