4. Makan Malam (2)

33.9K 4.6K 268
                                    

Wah aku rajin up wkwkwk

Ini banyak typo sama kalimat yang kurang enak dibaca. Dirumah gak bisa aku edit karena gak ada jaringan. Jadi semoga paham intinya ya.

Happy Reading.

🍩🍩🍩

"Bukannya Bunda bilang tempatnya udah diatur ya?" Heran Rena ketika mobil Dion masuk ke pelataran parkir pusat perbelanjaan.

"Masih lama, temani saya cari kemeja dulu." Dion keluar dari mobilnya setelah menemukan tempat yang pas untuk parkir mobilnya. Rena terpaksa mengikuti. Padahal dia tidak mengiyakan ajakan Dion yang satu ini.

Rena berjalan di belakang Dion. Membiarkan Dion di depannya. Dion yang menyadarinya segera mensejajarkan langkah mereka membuat mereka jalan bersisian.

"Ngapain jalan di belakang saya?"

"Lo yang jalan duluan." Jawab Rena santai.

"Ah ya, maaf." Suasana masih saja canggung.

Dion mengajak Rena ke salah satu toko busana pria yang biasa dia kunjungi. Rena menurut saja.

"Ada yang bisa kami bantu, Pak?" Tanya pramuniaga setelah menyambut kedatangan mereka.

"Saya cari setelan kemeja." Pramuniaga tersebut mengarahkan mereka ke sudut kiri toko, tempat beragam kemeja bergantungan.

Rena tidak berniat membantu sama sekali, dia membiarkan Dion memilih kemejanya sendiri. Lagian dia tidak tau selera Dion bagaimana.

Tapi setelah melihat Dion memilih lebih dari satu kemeja, langkah kakinya tergerak mendekat.

"Lo kerja pakai kemeja juga?" Tanyanya penasaran. Pasalnya yang dia tau Dion seorang koki. Apa koki bekerja dengan kemeja?

Dion mengangguk. "Emang Papa kamu enggak?" Ah ya Papanya kan juga sering menggunakan kemeja.

Rena sedikit tertarik dengan barisan kemeja berbagai warna. Dia memilahnya satu per satu dengan teliti. Lalu mengambil satu kemeja garis-garis tipis berwarna abu-abu dan menyerahkannya ke Dion.

"Ini bagus." Katanya lalu segera menjauh mengabaikan Dion yang kini tersenyum menatap punggung Rena.

"Yang ini satu, Mbak." Ujar Dion. Karena sudah hapal dengan ukurannya, dia tidak lagi harus repot mencoba bajunya satu per satu. Setelah membayarnya, Dion bergegas menyusul Rena yang dia lihat sedang mengantri di store kentang goreng yang berada tepat di depan toko busana ini.

Dion berdiri di samping Rena. "Suka kentang goreng?"

"Banget." Meskipun singkat, Rena tidak segan-segan menunjukkan antusiasmenya pada kentang goreng.

"Yang large dua, rasa?" Dion lebih dulu memesan tapi bingung dengan perasa apa yang harus dia pesan.

"Balado mix BBQ." Pramusaji langsung mengangguk menghitung pesanan mereka.

"Totalnya delapan puluh dua ribu." Dion mengambil dompetnya lalu mengeluarkan lembar seratus ribu.

"Biar gue aja." Potong Rena cepat.

"Saya saja." Dion menyerahkan uangnya.

Rena menarik tangannya dari tas yang tadi sempat dia usai. Dion menerima pesanan mereka dan memberikan kantungnya pada Rena.

"Mau makan di sini atau di mobil?"

"Emang tempatnya dimana?" Rena bertanya balik.

Dion melirik jam tangannta. "Sekitar tiga puluh menit dari sini."

NADI [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang