18. Pagi

41.7K 5.3K 912
                                    

O-om D-dion gans banget sih😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

O-om D-dion gans banget sih😭

🍩🍩🍩

"Yon, gue perawan kan?"

Rasanya Dion ingin tertawa mengingat pertanyaan Rena semalam. Begitu mereka menyatu hal pertama yang Rena tanyakan adalah keperawanannya. Padahal sudah jelas-jelas dia menangis karena perih.

Jari Dion mengusap pipi Rena yang halus. Dia memperbaiki selimut Rena yang sedikit berantakan menampilkan bahunya yang terbuka. Meskipun bukan weekend Dion bersyukur mendapat libur hari ini. Karena bisa dibilang libur bekerja dihari libur biasanya terbilang sulit karena suasana restoran yang lebih padat pengunjung saat tanggal merah.

Dion turun dari kasur, bergegas membersihkan dirinya. Membangunkan Rena setelah bergadang semalaman hanya akan terasa seperti omong kosong. Sulit, dia tidak akan menurut.

Itu sebabnya setelah menikah dengan Dion, dia tidak pernah tidur di atas jam sebelas malam agar paginya bisa menyiapkan sarapan untuk Dion sebelum pergi bekerja. 

Setelah selesai mandi dan berganti pakaian dengan kaus rumahan dan celana pendek. Dion turun ke bawah hendak menyiapkan sarapan. Kali ini biar dia yang memasak.

Dion mengambil satu bungkus mie instant dan roti beserta bahan lainnya. Dia akan memasak mie instant untuk dirinya sendiri dan french toast untuk Rena.

Setelah menumis bawang dan cabai lalu memasukkan air rebusan karena pilihan mie Dion yang berkuah. Dion menyiapkan susu dan telor untuk memanggang roti.

Tidak butuh waktu lama untuk memasaknya. Hanya sekitar sepuluh menit dan hidanganpun siap.

Sebuah kesalahan Dion yang memasak untuk Rena disaat Rena sedang terbaring manja di kasur.

Kesalahan.

"Ren, ayo bangun sarapan."

"Ntaran aja."

"Saya udah masakin kamu."

"Bentar lagi, Yon. Gue ngantuk banget sumpah."

Nihil. Rena benar-benar tidak ingin diganggu.

Nasib Dion menikahi Rena, siap-siap untuk selalu makan sendirian jika sudah mengambil jatah karena Rena yang dasarnya kebo bakalan tetap jadi kebo walaupun sang suami yang memanggilnya.

Dion turun ke bawah. Baiklah, jika Rena egois dengan tidak ingin bangun. Maka diapun akan egois dengan makan duluan. Begitu pikirnya. Daripada mie instant kesukaannya mengembang dan tidak enak lagi.

Setelah kepergian Dion, Rena menggeliat merasa tidak nyaman. Dia merasa telah durhaka pada Dion.

Bergegas Rena hendak berlari ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tapi akhirnya dia putuskan untuk membiarkan Dion makan sendirian setelah melihat kondisi kamarnya.

NADI [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang