15. Finally, Welcome!

42.6K 5.4K 787
                                    

Rena sedang memilih berbagai sabun yang dia butuhkan untuk mencuci baju, piring, mengepel lantai dan juga pewanginya.

Sedangkan Dion mengatakan akan mengambil beberapa mie instan. Jadi Rena membiarkannya saja.

Saat dia masih menimbang-nimbang ingin memilih detergen yang mana antara dua merk di tangannya, matanya membulat terperangah melihat banyak jenis mie instant yang memenuhi troli.

"Lo mau bunuh diri?" Desis Rena kesal.

Dion hanya mengangkat bahunya tak peduli. "Saya suka." Balasnya singkat.

Rena mendengus dan segera mengambil yang dia perlukan. Dia harus mengembalikan beberapa mie instant yang ada di trolinya.

"Rena, jangan! Saya suka makan mie." Jelas Dion berharap Rena menurutinya.

"Suka boleh, Yon. Tapi gak sebanyak ini juga." Dalam kamus Rena yang namanya makan mie instant paling banyak hanya boleh dua kali dalam satu minggu. Dan mie yang mungkin jumlahnya hampir setara dengan setengah dus ini mau habis kapan? Dia tidak suka menaruh stok karena pasti jadinya akan menyalahi aturan yang sudah dia tetapkan.

"Untuk satu bulan." Bujuk Dion. Dia tidak tau istrinya seposesif ini dengan masalah mie instant.

Rena mendengus. "Kalau sampai sakit, gue jamin lo gak bakal gue urusin! Sakit aja ndiri sana!" Kali ini terserah Dion saja, yang jelas dia sudah mencoba melarang. Padahal yang dia lakukan hanya untuk kesehatan Dion juga.

Dion memilih bahan makanan mentah, untuk yang satu ini jelas Dion yang lebih mahir dibanding dirinya. Sedangkan Rena mengambil beberapa kotak susu kemasan berbagai rasa serta olahan susu fermentasi seperti yoghurt dan keju.

Setelah selesai merekapun berjalan ke kasir untuk membayarnya. "Gue beli donat dulu." Rena meninggalkan Dion, dia bukan menghindari Dion untuk membayar karena Dion pasti tidak mau menerima uangnya. Dia menuju salah satu kios donat yang tersedia dan memesan sepuluh potong donat gula.

Donat dan kentang goreng adalah dua hal terbaik yang dapat memperbaiki mood Rena. Yang sudah mengetahui keluarga Altameiro, pasti tau jika mereka penggila donat.

Hanya saja rasa asin dan pengolahan yang mudah dari kentang goreng kini lebih menggoda Rena sehingga dia lebih sering mengonsumsi kentang goreng.

Dion keluar dengan kardus yang berisi belanjaan mereka. "Ambilin kunci mobil di saku kanan." Perintah Dion saat mereka tiba di dekat mobil.

Rena melirik, menyadari sesuatu. "Ogah."

"Atau kamu pegang ini." Tawar Dion menyuruh Rena yang membawa kardus besar yang ada di tangannya.

"Jangan gerak lo!" Rena memasukkan tangannya ke dalam saku Dion, setelah mendapat kunci mobil segera dia tarik tangannya. "Buka kuncinya." Perintah Dion lagi.

Lagi, Rena terpaksa mengikuti. Setelahnya merekapun pulang, ke rumah.

Rumah baru Dion.

Rumah mereka.

🍩🍩🍩

"Welcome home." Sambut Dion begitu membuka pintu.

Ada rasa asing di hati Rena, dia sudah sering ke rumah ini. Tapi kini rasanya berbeda. Dia akan tinggal di sini. Di rumah Dion, rumah yang Dion beli dengan jerih payahnya.

Rena tersenyum kecil mengingat rumah ini dipersembahkan untuknya. Dion membawa kardus belanjaan mereka menuju dapur. "Mau makan?" Tanya Dion.

"Lo lapar?" Tanya Rena lalu mengambil satu cup es krim yang dia beli tadi. Dion asik menyusun bahan makanan ke dalam kulkas. Dia mengangguk menjawab pertanyaan Rena.

NADI [SUDAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang