#21

266 17 0
                                    

"Kau tidak mau istirahat dulu? Kau sudah bekerja keras untuk ini. Kau bisa sakit" ucap kenzia.

"Aku bisa apa? Pekerjaan axe benar-benar banyak" balas xender sambil mengenakan stellan kerjanya.

"Axe akan marah kalau kau sampai sakit"

Xender tertawa hambar.
"Kenapa juga axe harus marah? Yang sakitkan aku, bukan greassy"

"Terserah padamu. Yang pasti aku tidak mengizinkan mu pergi. Aku akan telpon ayah untuk hal ini"

Xender mengerinyit alisnya. Ia berbalik menghadap kenzia.
"Aku akan cepat pulang"

"Seingat ku kemarin aku juga mendengar kata-kata itu" sindir kenzia.

"Kali ini aku janji. Setelah pertemuan dengan para direksi aku akan pulang" balas xender dengan senyum manisnya.

"Kau tidak akan bohongkan?

Xender terkekeh "tidak akan, ayo turun. Temani aku sarapan"

"Sarapan? Kau belum sarapan"

Dagu xender mengerut. Ia mendekati kenzia.
"Kalau sudah untuk apa aku memintamu untuk menemaniku sarapan?

Mulut kenzia menganga tidak percaya. Ini sudah hampir jam 10 siang. Dan xender belum sarapan? Manusia satu ini ingin bunuh diri atau apa sebenarnya?

"Kau. Ini sudah hampir siang? kau ingin sakit?

Xender merengut. Ia memanyunkan bibirnya. "Orang bodoh mana yang mau sakit. Aku hanya lupa. Kau tidak ada pemotretan?

"Aku sengaja mengosongkan jadwalku sampai sebulan kedepan"

"Kontrakmu yang sudah ada kau batalkan?

Kenzia mengangguk. Sambil beranjak keluar mendahului xender.

.

Semua sudah selesai. Xender menghela napas rasanya sangat lega saat semuanya berjalan dengan lancar. Hanya saja ucapan cilla dan para karyawan itu masih mengganggu ketenangannya.

Xender meraih tas laptopnya berniat pulang. Namun sesuatu menghentikannya.
"Ah.. hampir saja lupa" gumam xender sambil kembali meraih sebuah berkas.

"Harusnya ku serahkan langsung pada ayah. Bekerja keras ternyata membuat ku jadi pelupa" keluh xender.

"Xender!

Xender memutar matanya jengah. Boneka hantu lagi, jadi dia belum pulang? Tanpa berniat menghiraukan sapaan cilla. Kaki xender melangkah menuju ruangan ayahnya.

"Kau kembali lagi? Aku pikir kau akan istirahat sebentar. Apa mungkin kau..."

"Ada rapat direksi hari ini. aku hanya pulang untuk mandi dan makan. Jadi kau tidak perlu berpikir jauh" jawab xender acuh

Cilla mengimbangi langkah xender.
"Ohh sejak kapan xender ku ini menjadi sangat ketus"

"Sinting" gumam xender. Pria itu membuka pintu berniat menyerahkan berkas itu secepat mungkin agar bisa menjauh dari cilla.

"Ah... itu. Aku hanya berpura-berpura sakit supaya axe setuju untuk menikah"

Langkah xender terhenti. ia bisa melihat punggung ayahnya.

"Awalnya aku tidak berniat menikah keduanya secara bersamaan. Aku tidak khawatir dengan xender, dia punya banyak wanita, aku hanya perlu menyediakan uang untuknya dan semua selesai.dia bisa menikah kapanpun dia mau.Tapi axe, Putraku yang satu itu orang yang tertutup meski pun. Yah kau tau.... kesayanganku yang satu itu berbeda"

Xender mengepal tangannya. Bagus sekali. Ini bahkan belum setengah hari tapi sudah ada 3 hantaman beruntun menghantam benak xender.

Xender menutup pintu ia memilih menemui sekertaris william.
"Berikan ini pada ayahku" ucapnya dingin.

"Kau mau kemana?

Xender mendengus. Gadis gila ini terus saja mengikutinya, apa mungkin urat malunya sudah putus? Sudahlah. Xender tidak perduli.

"Kau! Akh.. keluar dari mobilku sekarang" kesalnya saat cilla juga ikut masuk ke mobilnya. Cilla tidak bergeming.

"Sudahlah. Terserah mu saja dasar gila" ucap xender menyerah. Pria itu menyalakan mobilnya.

Mobil lamborgini hitam metalik melaju membelah jalanan new zeland. Xender mengendarai mobilnya dengan kecepatan gila.

"BERHENTI XENDER! KAU INGIN MATI?!

Xender tersenyum licik. Ia menoleh pada cilla
"Tidak masalahkan jika kita mati bersama?

"KAU GILA! AKU TIDAK INGIN MATI KONYOL SEPERTI INI"

" bukannya kau menyukaiku ya. Harusnya ini kesempatan bagimu. Kalau kau tidak ikut mati denganku kau akan menjadi orang paling menyedihkan. Kau sendirikan yang bilang, hanya kau yang menginginkan ku di dunia ini" balas xender sambil tersenyum mengejek.

"Berhenti sekarang atau aku akan terjun dari mobilmu ini" ancam cilla.

Xender menyeringai mendengar ancaman cilla.
"Oh aku takut" ejek xender

"Aku serius"

"Terjun saja. Kau pikir aku perduli apa? Memangnya siapa yang memaksa mu masuk ke mobilku? Tidak adakan. Jadi tanggung sendiri konsekuensinya" balas xender.

Cilla mendengus. Ia menatap xender dangan tajam.

"Kau keterlaluan xender"

"Pujian yang bagus"

"Harusnya kau bersyukur karna di dunia ini masih ada yang mengharapkanmu. Kenapa kau tidak mengerti juga hah? Ayah, kaka bahkan kenzia aku yakin mereka tidak akan seperti aku"

Xender mengepal setir mobil. Itu lagi, emosi xender menikat lagi.
"Tentu saja. Mereka tidak psycopath seperti dirimu" jawab xender sambil mencoba menekan emosinya.

Cilla mendesis kemudian tertawa remeh
"Kau tidak tau terimakasih. Hanya Aku yang selalu mengharapkanmu bahkan kenzia mu sekali pun tetap mengharapkan axe. Kau tidak tau! Gadis yang selama ini kau istimewakan mencintai axe bukan kau!

Cittt...

Xender menginjak pedal rem. Kepala cilla hampir saja membentur.
"KAU GILA?! teriak cilla

"Kau lebih gila! Turun sekarang atau aku akan menyeretmu turun"

"Bahkan dengan semua kebenaran yang kau tau kau masih saja menolakku?

"MENURUT MU AKU HARUS APA HAH?! BERSYUKUR ATAS KETIDAK BERUNTUNGAN INI?! bentak xender. Cilla tersentak . Ini kedua kalinya ia melihat xender sangat marah.

"Kau tidak ingin keluar? Baik, kita akan mati bersama kalau begitu" tambah xender sambil kembali menghidupkan mobilnya

"aku akan turun" ucap cilla mengalah.

"Bagus kalau kau masih sayang nyawa mu" balas xender saat gadis itu beranjak keluar dari mobilnya.

.

MAAF YA GAYS....😣😣
PART INI PENDEK....
SOALNYA ARUS LISTRIK JUGA PENDEK SEKARANG😖😖
MAKANYA OTAK AUTHOR JUGA GAK BISA MIKIR PANJANG
DIPART INI...😎😎😎

300 vote
55 komen
Lanjut
😀😀

CRAZY XENZERLAND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang