6. █▒▒▒▒▒▒▒▒▒ 10%

7.7K 1.7K 472
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ˎˊ-

"Heeseung!"

Brrm!

Motor itu berhenti mendadak, hampir aja rubuh, untung yang ngendarain bisa nyagak.

Sementara di sisi lain Gyura yang jatuh terduduk masih syok.

Bersama Heeseung yang masih mencoba mencerna apa yang terjadi.

"WOY GOBLOK KALAU JALAN LIAT-LIAT DONG!" kata cowok yang naik motor tadi. Ga pake lama terus ngelanjutin ngendarain motornya.

"YA JALAN PARKIRAN KAN JUGA MASIH LUAS!!" balas Gyura yang malah ga terima, terus nengok ke Heeseung.

"Ada yang sakit gak?" tanya Gyura sambil bangun, menepuk-nepuk roknya yang penuh debu.

Sementara Heeseung nengok doang, pikiran Heeseung masih kosong.

"Kamu kenapa? Lagi banyak pikiran? Mau cerita?" ujar Gyura kemudian ngulurin tangannya buat bantu Heeseung bangun.

Heeseung nerima bantuan itu, terus ngegeleng pelan.

"Lagi sariawan apa sakit gigi sih?!" kata Gyura kesel daritadi Heeseung ga ngomong apa-apa, di panggil malah jalan terus. Bahkan ada motor lewat tadi sepertinya ga sadar.

"Aku gak papa," jawab Heeseung akhirnya.

"Gapapa apanya dan bagemana boss anda tidak berangkat sekolah 3 hari, terus mau nabrak motor lewat?! Dikira anda sakti mandraguna kaya Gatutkaca hah?!"

Heeseung terkekeh, "Kamu galak sekali," katanya.

Gyura terdiam terus mempoutkan bibirnya, "Ya... kan aku khawatir tau," ujarnya kemudian berjalan bersebelahan dengan Heeseung.

"Kenapa khawatir, aku bahkan bukan siapa-siapa kamu."

Jitak Gyur, jitak.

"Terus kenapa? Ga boleh?" Gyura berhenti di hadapan Heeseung.

"Boleh saja, aku kan tidak bilang tidak boleh."

Gyura mendecak, TrUs mAuNYa ApA siH mAS Heeseung ini.

"Tangan," perintah Gyura sambil mengulurkan tangan kanannya.

"B-buat apa?" balas Heeseung agak panik dan reflek menyembunyikan kedua tangannya ke belakang tubuh. Gyura tambah curiga lah.

"Mau aku cek, siniin," ujar Gyura.

"Gamau," kata Heeseung sambil mundur.

"Ih, mesti ada apa-apa," kata Gyura terus ngedeket, berusaha meraih tangan Heeseung di belakang punggung, tapi Heeseung tetep ngehindar, terus jadinya posisinya kaya pelukan.

Heeseung berhenti bergerak, berusaha nahan napas. Rambutnya wangi sekali, batinnya.

Gyura yang keburu malu malah meluk sekalian, mengeratkan tangan terus ngusap-ngusap punggung. "Yaudah... aku percaya sama kamu," katanya pelan.

Sial sial sial, batin Heeseung lagi.

Bentar doang ya soalnya masih di parkiran sekolah, Gyura mundur. "Maaf," ucap Gyura.

"T-tidak papa," kata Heeseung terus langsung jalan cepat ngelewatin Gyura.

"Ih tungguin," kata Gyura kemudian menyusul.

"Kita pulang bareng," seru Gyura.

Heeseung berhenti, "Tapi aku naik sepeda," katanya.

"Ya kenapa? Gapapa, kok," kata Gyura.

I'm Fine | Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang