19. Redownloading...

5.9K 1.3K 526
                                    

-ˋˏ ༻❁༺ˎˊ-

"Heh tau ga, anak sebelah tuh jadi korban ehem ehem."

"Iyakah?"

"Ho'oh, katanya si digangbang. Udah 1 bulan ga berangkat sekolah loh. Cuma baru akhir-akhir ini ketawan ternyata karena itu."

"Hm, kayanya dia-"

Byur!

"Ga sengaja kesiram," kata Beomgyu dingin terus jalan keluar kantin. Sementara cewek yang tadi disiram pop ice langsung marah-marah.

Udah 1 bulan Gyura homeschooling, penginnya Beomgyu ikut, tapi suruh Gyura jangan. Mas masih punya temen-temen disekolah, katanya.

Temen-temen? Hahaha. Apa itu.

Nyatanya semenjak kejadian itu kesebar temen-temennya malah banyak yang ngomong hal-hal ga baik. Padahal tau faktanya aja enggak.

Beomgyu yang biasanya pecicilan kaya monyet nyimeng jadi pendiem di sekolah. Mainnya paling cuma sama Hyuka dan Jake.

Beomgyu berlalu dari kantin, mau merenung di perpus kaya biasanya.

Bau buku-buku tua bercampur ac masuk ke indra penciuman lelaki itu. Dulu sih engga suka, namun entah mengapa sekarang hal itu menjadi hal favorit untuk menenangkan diri.

Beomgyu berjalan ke rak novel misteri, jujur selain itu dia ga suka baca buku.

Pas mau duduk di meja pojokan dia ngeliat seseorang lagi mojok juga di perpus, tadi ketutupan rak buku. Cowo itu nunduk, nyembunyiin mukanya di antara lutut.

Heeseung.

Sedih juga ngelihatnya.

Tapi Gyura di rumah juga kerjaannya merenung terus. Beomgyu udah salto jempalitan juga cuma disenyumin.

Beomgyu milih ngelanjutin baca buku. Tapi fokusnya buyar lagi ketika denger suara orang nangis.

Heeseung nangis.

Dia nengok. Mau nyamperin tapi gimana. Berusaha mau baca buku lagi malah gabisa. Akhirnya bangun, tetep disamperin.

"Hey bro. Are you ok?" tanya Beomgyu setelah jongkok di depan Heeseung.

Heeseung langsung ndongak, kemudian ngusap air matanya. "Aku gapapa," jawabnya.

"Maaf kalo gue pernah bikin lo sakit hati. Gue cuma sayang banget sama Mba, kok," ujar Beomgyu.

Heeseung menatap kosong, kemudian mengangguk lemah. "Aku tau," katanya.

"Tapi jangan kaya gini lah, bro. Idup lu masih panjang. Gatega gue. Kalo jujur sih... Mba masih butuh lo, Seung," ujar Beomgyu, merubah posisinya jadi duduk, bersandar ke tembok.

Heeseung terdiam, jauh di dalam sana ia juga merindukan Gyura. Hari-harinya jauh lebih suram semenjak kejadian itu.

Orang tuanya lebih sering bertengkar, si suara dalam kepala juga mulai berisik lagi. Mendorongnya untuk melakukan hal yang lebih berbahaya.

Dari awal Heeseung menerima Yiren emang sebuah kesalahan. Dan Heeseung gamau memperburuk itu, makanya sekarang dia ngejauh dari temen-temen kelasnya.

"Yaudah si gitu doang, jangan sedih-sedih terus napa," kata Beomgyu, menepuk-nepuk pundak Heeseung.

Heeseung kembali menatap lurus, meluk lututnya.

I'm Fine | Lee Heeseung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang