20. debat kandidat

33 2 0
                                    


Upacara bendera baru saja selesai dilaksanakan, dan saat ini sedang berlangsung debat kandidat ketua OSIS dan wakil ketua osis dilapangan SMK pelita bangsa.

terlihat beberapa murid mengeluarkan kursi dari ruang kelas menuju lapangan dan berdiri di atasnya agar dapat melihat para kandidat yang sedang berbicara didepan.

sorakan sorakan riuh terdengar dari masing masing pendukung paslon, terlihat beberapa murid pun membawa kertas karton bertuliskan nama paslon yang didukungnya.

saat ini caramel dan ketiga sahabatnya sedang berleha leha dibawah pohon rindang yang tidak terlalu jauh dari lokasi debat, dengan beberapa cemilan ditangan mereka.

"gue ke toilet dulu ya," pamit caramel kepada bela, nadin dan mala.

mereka bertiga hanya mengangguk sebagai jawaban.

"nggk ada yang mau nemenin gue?"tawar caramel.

"nggk,"jawab mereka kompak.

"Okeyy,"sahut caramel kesal.

caramel pun berjalan menyusuri koridor sekolah menuju toilet seorang diri.

tak apa, ia sudah terbiasa pergi ke toilet sendiri. koridor terlihat sangat sepi, hanya ada satu atau dua murid yang juga dari toilet.

samar samar terdengar sorakan sorakan dari lapangan, tempat berlangsungnya debat.

tak terasa hanya tinggal beberapa bulan lagi caramel bersekolah di SMK pelita bangsa.

semua murid kelas dua belas akan menjalani berbagai ujian sebentar lagi, bulan depan akan dilaksanakan ujian praktek seni dan keterampilan.

selesai buang air kecil, caramel buru beranjak dari toilet.

"Kek lagi uji nyali dah gue, kenapa ni toilet sepi banget ya,"gumam caramel bergidik ngeri.

caramel kembali menyusuri koridor sekolah yang nampak ada beberapa murid sedang berbincang didepan kelas 10 administrasi perkantoran.

"lo tuh nggk becus banget sih." itulah kalimat yang samar samar terdengar oleh caramel.

Eit eitss, 'kok gue kek kenal sih' ujar caramel membatin.

ya tepat sekali, terlihat alana dan para dayangnya sedang membuli salah satu siswi kelas 10.

melihat itu, caramel segera berlari menuju mereka dan menahan tangan alana yang hendak menumpahkan jus kewajah adik kelas itu.

"Lo nggk malu ngebully adik kelas,"ujar cara dengan tangan yang masih menahan tangan alana kuat.

"Lo nggk usah ikut campur," jawab alana.

"lepasin." alana menarik tangannya yang sudah terasa agak panas akibat cengkraman caramel.

"lo sekarang gue perhatiin makin berani aja ya sama gue," ujar alana kepada cara.

"sejak kapan gue takut sama lo,"balas caremel cepat.

terlihat veni dan keyi bersedekap dada menyaksikan pertengkaran mereka, ia tak berani ikut campur sebelum Alana menyuruhnya.

sedangkan adik kelas yang sempat dibully oleh alana tadi hanya menundukkan kepalanya takut.

"NANTANG LO YA!!"ujar alana setengah berteriak.

"kenapa? lo pikir selama ini gue takut sama lo,"sahut caramel tenang.

Alana memberikan kode kepada veni dan keyi.

"lepasin,"seru cara kepada veni dan keyi yang menahan kedua tangan cara.

"kak, tolong lepasin kakak ini. dia nggk salah apa apa," ujar adik kelas tadi bermaksud untuk mencegah perbuatan alana dan teman temannya.

Caramel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang