Hari semakin larut, tapi orang yang ditunggu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.anak anak lainnya pun satu persatu mulai meninggalkan lapangan.
lagi lagi ia menghembuskan nafas, lalu kembali mendribble bolanya menuju garis free throw.
'tau gitu tadi gue bawa sepeda aja,'kesal caramel dalam hati.
adiknya itu memang selalu membuatnya kesal, bukankah tadi bian sudah berjanji akan menjemputnya sore ini.
caramel mendribble bolanya dan memasukkannya ke ring, begitupun seterusnya.
"Arghhh."caramel melempar bolanya kesal.
"bian kemana sih?"maki cara, ia kemudian melirik jam tangan yang ia letakkan tak jauh darinya. 17.20, sudah 20 menit ia menunggu adiknya.
Ting
suara notif dari handphone caramel terdengar.
Bian rese: gue nggk bisa jemput, tadi gue udah nyuruh mang udin jemput lo, tunggu aja.
caramel menutup layar handphonenya kesal. 'kenapa nggk dari tadi.'batin cara.
"ekhemm."caramel memutar badannya kearah sumber suara.
"one by one,"tantang seseorang yang baru saja datang.
cara tampak berfikir sejenak,
"Oke,"jawab cara akhirnya.'bukannya dia udah balik ya tadi?'tanya cara pada dirinya sendiri.
seseorang itu adalah Arjuna Ruhbana, yang akhir akhir ini tak pernah berbincang dengan caramel.
tadi, juna memang sudah berniat untuk pulang. tapi ditengah perjalanan, ia teringat bahwa ada bendanya yang tertinggal di loker. jadi ya balik lagi deh kesekolah.
setelah mengambil benda miliknya, ia berjalan menuju dimana motornya terparkir.
tapi ketika melewati lapangan basket ia melihat caramel yang melempar bolanya kesal, membuat kakinya perlahan berjalan menghampiri perempuan itu.
"Lo duluan,"ujar juna melemparkan bolanya kepada cara.
caramel pun mulai memainkan bolanya, berusaha melewati juna, tapi gagal. dengan postur tubuh juna yang jauh lebih tinggi daripada caramel, itu sangat mempersulit caramel untuk melewati pertahanan juna.
bola saat ini berada ditangan juna, tidak sulit bagi juna untuk melewati cara.
terbukti saat ini bahwa lemparan juna berhasil masuk ke ring dengan mulus.
caramel kembali memegang bola, dan mencoba mencari celah agar bisa melewati juna.
dan, 1 point untuk cara. bola berpindah tangan ke juna. nampak sangat mudah bagi juna untuk melawati caramel, dan lagi lagi lemparan mulus dari juna.
tak mau kalah, caramel kembali menguasai bola. juna pun semakin memperketat pertahanannya.
Brukkk
nice blok dilakukan oleh juna, membuat caramel jatuh tersungkur akibat tubuh kokoh juna.
"Aduhh."caramel menyentuh sikunya yang terasa agak perih.
"lo nggk papa?"tanya juna berjongkok dihadapan caramel.
"nggk papa kok."
juna melirik siku caramel, "siku lo berdarah."
"nggk papa,ntar gue obatin dirumah,"jawab cara sembari berusaha untuk berdiri.
"tunggu!"juna menarik tangan caramel agar tetap duduk.
![](https://img.wattpad.com/cover/211693575-288-k562107.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Caramel
Randomcaramel myesya, gadis cantik dengan mata coklat yang sangat menyukai hujan dan basket. menurutnya bahagia adalah hujan. tapi sejak dia datang, hujan bukan lah satu satunya hal yang membuat dirinya bahagia. "Ketika cinta menyempurnakan segalanya" -ca...