19✨||Sasya.

223 21 0
                                    

Arsen berjalan gontai menuju kelas nya, jujur ia masih mengantuk, semalam ia tak bisa tidur, ia berpikir jika ia terkena insomnia dadakan. Aneh

Arsen menguap sembari memejamkan mata nya, hingga tak sadar jika di depan nya ada seorang gadis yang sedang kesusahan membawa tumpukan buku.

Brukk

"Yahh jatoh.."Desah Allisya.

"Ha? Apanya yang jat—loh? Allisya?"Ucap Arsen.

Allisya membereskan buku buku yang jatuh berserakan lalu mendongakan kepala nya menatap sang lawan bicara. "Loh kak Ar—hah?! Itu muka nya kenapaa?!"Pekik Allisya.

Arsen hanya menyengir ke arah Allisya, lalu tatapan nya beralih pada buku buku yang kini berserakan karna nya.

"Ga papa! Yaudah sini gue bantuin bawa buku"Ucap Arsen.

"Eh tapi kak—"

"Itu bukan pertanyaan, jadi gak perlu lo jawab"Sahut Arsen.

"Yaudah deh"Pasrah nya lalu membantu Arsen membereskan buku buku yang berserakan tadi.

Sepanjang perjalanan tak ada yang membuka suara hingga tak lama mereka sampai di depan perpustakaan.

✨✨✨

Kringg

Bell istirahat menggema diseluruh penjuru SMA Angkasa, murid murid berhamburan kesana kemari untung mengisi perut nya yang kosong, ataupun melakukan kegiatan yang lain.

Arsen menghampiri Allisya di kelas nya.

"Sya kantin yu"Ajak Arsen.

"Iya sebentar" Allisya membereskan alat tulis nya dan berjalan menghampiri Arsen.

"Yok!"

Arsen menggenggam erat tangan Allisya seolah olah membuktikan pada dunia bahwa Allisya hanyalah milik nya.

Banyak yang menatap mereka dengan tatapan iri, memuja, dan masih banyak lagi, tapi mereka tak memperdulikan nya, selagi tak merugikan kenapa harus dipermasalahkan?

Mereka duduk di bangku yang biasa mereka tempati, disana tak hanya mereka berdua. Ada Arion, Gebra, Remian, Zevan, Thalia, Alexia, Zheanna. Entah lah ketiga gadis itu tiba tiba menjadi dekat dengan kelima most wanted nya SMA Angkasa.

"Pesen apa Sya?"Tanya Allisya.

"Bakso aja, sekalian biar gampang"Sahut Arion.

Arsen menggidikan bahu nya, "Yaudah."

"Yaudah lo yang pesen"Jawab Gebra.

"Sialan lo pada"Umpat Arsen kesal.

Arsen berdiri dari duduk nya sdan berjalan ke stand makanan sembari menghentak hentakan kaki nya kesal.

Tak lama Arsen kembali dengan nampan berisi bakso penuh.

"Wiihhh ngenaaa"Ucap Gebra.

Ingin sekalii Arsen menyiram wajah Gebra menggunakan kuah bakso itu, tapi ia masih sabar.

Mereka makan dengan nikmat, tak banyak bicara, berbeda dengan Arsen yang hanya mengaduk aduk bakso nya.

Arsenio [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang