21✨||Sedikit Waktu

198 21 0
                                    

Saat ini Arsen sedang membereskan alat tulis nya dan bergegas pulang kerumah karna bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit lalu, eh tapi tidak langsung pulang, ia harus mengantar sang pacar dulu, yang tak lain dan tak bukan adalah Allisya.

Arsen berjalan menyusuri koridor sembari bersenandung pelan, banyak siswa siswi yang berlalu lalang di sepanjang koridor, karna memang bel pulang sekolah berbunyi belum cukup lama.

Tak lama ia sampai di depan pintu kelas Allisya, terlihat gadis itu sedang piket di kelas nya, mungkin Arsen harus menunggu sebentar.

"Sendirian aja Sya?"Tanya Arsen

Allisya mendongakan kepala nya lalu tersenyum, "Iya kak, yang lain pada kabur ga mau piket.."

Arsen mengerinyitkan dahi nya, apa katanya? Tidak mau piket? Emang nya mereka siapa bisa bertingkah seenak nya?

"Kok gitu?! Ya ga bisa gitu dong, nanti kalo lo sendirian yang beresin ini semua pasti bakal capek, yaudah gue cari dulu yang kabur"

"Eh ga usah kak, ini dikit lagi selesai kok, tinggal angkatin bangku aja"

"Yaudah gue bantu tapi ya?"

Allisya menganggukan kepala nya, "Iya"

Setelah selesai membantu Allisya, mereka memutuskan untuk langsung keparkiran.

"Kak"Panggil Allisya

Arsen menoleh "Apa?"

"Jalan dulu yu?"

"Gabisa, gue mau belajar."

Allisya menghela napas kecewa, "Kasih aku sedikit waktu buat jalan bareng kakak lagi, cuma bentar kok, lagian 2 hari lagi kakak ujian jadi kita gabisa bareng bareng dulu, mau ya kak? Sedikittt ajaaa"

Arsen yang tak tega melihat wajah memelas Allisya pun hanya pasrah dan mengangguk, "Yaudah, bentar aja ya?"

Allisya menganggukan kepala nya semangat. Arsen tersenyum lalu tangan nya terulur untuk memakaikan helm pada Allisya.

"Yuk, naik!"Ucap Arsen.

Setelah memastikan Allisya sudah naik di jok motor nya, Arsen langsung menancapkan gas hingga motor nya membelah kepadatan kota Jakarta di sore hari, karna memang jam jam segini itu jam jam orang pulang kerja.

Arsen memberhentikan motor nya di sebuah tempat yang bisa dibilang sangat menyejukan, ya.. Bisa membuat pikiran rileks sementara, ingat! Hanya sementara. Karna selanjut nya ia akan berperang melawan setumpukan buku yang sangat tebal.

Mata Allisya berbinar saat melihat tempat itu, "Ini tempat apa kak?"

Arsen meletakan helm nya di kaca spion lalu menatap Allisya

"Ini tempat favorite gue, gue selalu ke sini kalo lagi banyak pikiran"

Allisya mengangguk anggukan kepala nya mengerti. "Kakak tau tempat sebagus ini dari siapa?"

"Papi, papi gue yang pertama kali ngajak gue kesini."

"Disini enak, udara nya sejuk"

"Makanya itu kalo gue lagi ada masalah gue lebih milih kesini, karna menurut gue bisa bikin pikiran jadi rileks."

"Hmm, aku pengen celupin kaki ke sana boleh?"

"Boleh, tapi jangan lama lama"

"Aye aye kapten!"

Allisya berlari kearah danau yang tak terlalu besar itu dan menyelupkan kaki nya ke air lalu mengayun ayun kan nya.

Arsen berjalan menghampiri Allisya lalu duduk disebelah nya, "Lo suka tempat ini?"

Arsenio [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang