38✨||Dia Pergi

321 22 4
                                    

Sudah hampir satu bulan Allisya tidak membuka matanya, wanita itu sudah melewati masa kritis nya membuat semua orang merasa lega.

Namun saat Bara mengatakan bahwa Allisya dinyatakan koma itu membuat mereka kembali histeris.

Arsen menatap Allisya dari luar kaca, lagi lagi air mata nya mengalir begitu saja.

Katakan lah cengeng, Arsen tidak peduli, toh memang begitu ada nya.

Sahabat nya dan sahabat Allisya juga tak jarang datang kesini.

Namun sekarang hanya ada Arsen saja karna yang lain sudah ijin pulang lebih dulu.

"Sya..lo nyiksa gue" Gumam Arsen dengan bibir bergetar.

Ia hanya mampu memandang Allisya dari luar sini, bisa saja ia masuk. Namun ia tak sanggup melihat gadis yang selalu ceria itu kini terbaring lemah dengan berbagai alat medis yang menempel di tubuh nya.

Arsen menoleh saat ada yang menepuk pundak nya lalu cepat cepat ia mengusap air mata nya.

"Mending lo pulang." Ucap Arion terkesan dingin.

Arion marah, pasti. Ia selalu menyalahkan Arsen tentang hal ini.

Karna bagi nya jika Arsen tidak melakukan hal itu, mungkin Allisya masih bisa tertawa bersama nya.

Arsen menunduk, penampilan Arion tak jauh beda dari nya. Kedua lelaki itu jika dilihat lihat mirip seperti zombie.

Hampir sebulan pula Arsen melupakan jika status nya kini sudah menjadi suami orang.

Arsen yang tak pernah memperdulikan Kinar, dan Kinar yang tak pantang menyerah untuk membuat Arsen menatap kearah nya.

Arion menghela nafas saat melihat Arsen diam tak bergeming.

"Maaf Sen" Lirih Arion merasa bersalah.

Arsen menatap Arion dengan wajah bingung.

"Gue sadar kalo itu bukan salah lo. Tapi itu takdir"

Arsen sedikit lega mendengar ucapan Arion, setidak nya hubungan nya dengan lelaki itu sudah membaik lagi seperti dulu.

"G-gue juga minta maaf" Ucap Arsen.

"Lo gak salah" Balas Arion.

Arsen menatap Allisya dari kaca lagi lalu menghela nafas.

"Dia bener bener buat gue hampir gila" Ucap Arsen.

Arion menatap Arsen iba.

"Hubungan lo sama Allisya udah kandas, Sen." Ucap Arion mengingatkan.

"Gimanapun juga sekarang lo udah beristri"

"Jujur gue kasian sama Kinar yang selalu berusaha buat bikin lo liat perjuangan dia, tapi apa? Bahkan dengerin dia ngomong sedetik pun lo nggak mau, Sen"

Arsen menundukan kepala nya lalu meremas jari nya kuat kuat.

"Dan harus nya lo sadar kalo gue gak cinta sama orang itu" Jawab Arion membuat emosi Arion semakin menjadi jadi.

"G—"

Bugh!

Arsen jatuh tersungkur saat Arion memberikan bogeman mentah di rahang nya.

"Terus kalo lo gak cinta sama dia lo gak mau berusaha buat mencintai dia?! Lo masih mau berharap ke Allisya setelah lo udah goresin banyak luka ke dia?! ALLISYA JUGA MANUSIA! DIA BISA RASAIN SAKIT GARA GARA LO BANG—"

Arion yang hendak memukul Arsen kembali langsung tertahan saat tubuh nya ditarik secara kasar oleh Bara.

"DAN KAMU SADAR GAK KALO ALLISYA LIAT DUA ORANG YANG DIA SAYANG TIAP HARI ADU JOTOS ITU BAKAL BIKIN DIA SENENG? ENGGAK ARION, ENGGAK!!" Teriak Bara sangat kesal.

Arsenio [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang