29✨||Masa Lalu

177 19 1
                                    

"Psssttt, kok diem diem bae, ngomong napa ngomong" Ucap Arsen.

"Makan ga boleh sambil ngomong, Sen." Tegur Mia.

"Iya deh iya"

Tiba tiba Arsen mencium singkat pipi Allisya yang duduk di sebelah nya.

"Heh!" Rivan melotot kearah Arsen yang cengengesan.

"Uwu uwu an aja teros, gue mah apa? Si doi ga peka peka, minta ditampol" Curhat Alexia lalu memakan makanan nya dengan kasar.

"Gebra?" Tanya Arsen.

Alexia melotot kearah Arsen "Hust!"

"Algebra Alando Chaiden anak nya Om Alan Chaiden sama Jasmine Hawysia, anak gesrek, sinting, gila, miring, pas kecil kebanyakan susu ESGEEM." Lanjut Arsen lalu terkekeh geli melihat wajah Alexia yang memerah menahan malu.

Allisya mencubit pinggang Arsen kesal.

Arsen meringis kesakitan lalu menatap Allisya dengan tatapan tajam.

Derren memukul pundak Daniel cukup kuat.

"OY! NGOMONG WOY NGOMONGG!" Ucap Derren.

"Iyy ngiming iyy ngimingg" Ledek Arsen.

"Diem kamu, jangan mancing mancing papi ya, Sen! Disini kita tuh ga boleh berantem, harus kalem, ada kakek sama nenek soal nya" Ucap Derren.

"Idih pencitraan, najisin" Sahut Ona.

"Idih pencitraan, najisin" Ucap Rangga mengikuti ucapan mami nya.

"Idih pencitlaan, najisin" Ucap Reeva dengan suara cadel khas nya

"Mulut mulut gue" Jawab Derren.

"Niel!" Derren memukul kepala Daniel kesal.

"Apasihanjing!"

"El!" Tania melotot kearah Daniel, bisa bisa nya mengeluarkan kata kata kasar sedangkan disini banyak anak kecil.

Daniel menepis tangan Derren lalu melangkahkan kaki nya ke kamar nya.

Lagi, lagi dan lagi dia terpancing emosi karna membahas masa lalu.

Menurut nya semua itu salah nya, andai ia menjaga istri nya dengan benar, kejadian nya tak mungkin seperti ini.

"Pi" Panggil Arsen setelah melihat kepergian Tania.

"Hm"

"Emang 18 tahun lalu ada kejadian apa?"

Derren menarik tangan Arsen menjauh dari meja makan.

Derren menarik tangan Arsen memasuki kamar milik nya, sama sekali tak berubah, hanya ada satu yang bertambah, foto pernikahan nya dengan Ona 17 tahun lalu.

"Eh ka—"

Ucapan Allisya terpotong saat tiba tiba Alexia menarik tangan nya.

"Ikut gue, yuk! Gue ada kumpulan sama temen temen k-popers gue."

"Ih tap—"

"Gak usah takut ditinggal, mereka kalo udah main ke sini pasti nginep."

"Iya tapi bentar, aku bilang sama Tante Ona dulu" Ucap Allisya lalu berjalan mendekati Ona.

Allisya menepuk tangan Ona pelan hingga membuat wanita itu menatap nya.

"Kenapa, Sya?"

"Em.. Allisya diajak pergi sama Alexia, boleh engga, Tan?" Tanya Allisya.

Ona mengangguk "Silahkan, kita nginep di sini aja, nanti biar tante yang minta ijin ke orang tua kamu"

Allisya tersenyum senang " Makasih, tante"

Arsenio [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang