32✨||Kamu Siapaa?

182 17 0
                                    

Sudah setahun Allisya menjalani LDR dengan Arsen, sampai detik ini belum ada masalah yang mendatangi mereka.

Yaa walaupun terkadang Arsen marah karna Allisya selalu telat makan, tidur larut malam, jarang mandi dan masih banyak lagi.

Allisya yang semakin disibukan dengan soal soal untuk latihan saat ujian nanti, mengingat ia sebentar lagi akan melepas masa putih abu abu nya.

Sebulan belakangan ini Arsen dan Allisya berkomunikasi tak sesering dulu, mungkin karna Allisya harus belajar untuk ujian? Dan Arsen juga harus mengerjakan tugas tugas nya?

"Capek nya! Besok bolos kuliah ah, capek kuliah mulu" Keluh Arion lalu duduk disebelah Allisya.

Allisya yang sedang memakan ice cream sandwich milik nya menoleh kearah Arion.

"Kuliah masih dibayarin mama sama papa aja belagu mau bolos, gak malu?" Tanya Allisya membuat Arion yang sedari tadi memejamkan matanya langsung menatap kearah Allisya.

"Udah deh Cil, lo tuh mending kerjain noh soal soal latihan ujian, biar bagus nilai nya"

"Cal cil cal cil, yang bagusan dikit kenapa sih?!"

"Cil itu udah bagus, dari pada gue panggil gong?"

"Gong apaan?"

"Dugong"

"ABANG!"

Arion langsung menutup telinga nya mendengar teriakan Allisya.

"Papa mana?" Tanya Arion yang sedari tadi tak melihat keberadaan orang tua nya.

"Rumah sakit lah! Masa di toko bangunan! Emang ada dokter kerja di toko bangunan?" Tanya Allisya kesal, lagian nanya nya aneh aneh, udah tau papa nya dokter, ya jelas kerja di rumah sakit lah!

"Ada aja kalo jadi petugas PMR"

"Mana ada?!"

"Adain"

"Tau ah! Gak fokus kerjain nih!"

Arion mencibir lalu mengeluarkan ponsel nya dari saku celana.

"Mama mana?" Tanya Arion lagi.

"Di cafe"

"Ngapain?"

"JUAL BUKU!"

"ALLISYA! NGAGETIN LO BANGSAT!" Maki Arion yang tak sengaja melempar ponsel nya mendengar teriakan Allisya.

Allisya mendengus kesal lalu cepat cepat menghabiskan ice cream nya dan membawa buku buku nya ke kamar.

Bisa nggak fokus kalo udah ada Arion.

"Ngambekan banget!" Gerutu Arion.

✨✨✨

Arsen berjalan keluar dari bandara dan berjalan dengan gaya angkuh nya, ingat! Jiwa songong nya masih melekat jelas!

Arsen mencari taksi dan menunjukan alamat rumah nya.

Bisa saja ia meminta papi nya untuk menjemput nya, tapi ia tak mau! Mengingat ia pulang ke Indonesia tanpa memberi tau siapa pun, mau buat susuripris!

Lagian kalo tiba tiba dia nelfon papi nya trus bilang.

'Pi, jemput di bandara'

Otomatis papi nya kaget, jantungan, mening-lupain!

Sebelum pulang, Arsen sempat membeli topeng entah apa gunanya. Intinya dia membeli itu dengan alasan. 'Pengen ngagetin mami'

Ngelunjak banget anak ini lama lama.

Arsenio [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang