Sesuai permintaan Arsen kemarin, akhir nya Allisya mau mengajari Arsen belajar, ya.. Walaupun Allisya masih kelas 11 dan Arsen kelas 12,tapi Allisya mengetahui pelajaran mereka sedikit demi sedikit.
"Aku bukan boneka mu bisa kau suruh sur—"
"ISH! KATANYA MAU BELAJAR TAPI DARI TADI MALAH TIK TOK AN! LEBAY BANGET SIH"Teriak Allisya kesal.
Allisya berdiri lalu meninggalkan Arsen yang terdiam seribu bahasa. "Sya" Lirih Arsen.
"Allisya!"Teriak Arsen.
Allisya membalikan badan nya dan menatap kesal kearah Arsen, "Apasih!"
"Ajarin.."
"Siniin hape nya aku sita!"
Arsen memberikan ponsel nya ke Allisya, "Nah!belajar sekarang, jangan tik tok an!" Ucap Allisya.
"Iya sayang"
Allisya melotot kearah Arsen, "Jangan sayang sayang! Aku masih marah ya sama kamu!"
"Marah kok ngomong ngomong"
"Mau aku ajarin gak?!"
"Iya iya"
✨✨✨
6 bulan berlalu, dan 6 bulan juga Allisya sudah menjadi guru private Arsen, sedikit demi sedikit lelaki itu mulai memahami, dan sekarang sudah paham betul dengan semua yang diajarkan Allisya. Tak jarang ia mendapat nilai seratus dikelas nya, guru guru saja sempat heboh ketika nilai Arsen yang bisa dibilang selalu berada di bawah KKM, tiba tiba naik drastis.
"Kak"Panggil Allisya, saat ini mereka sedang berada di taman, lebih tepat nya.. Jalan jalan menjelang malam, warna langit yang perlahan lahan berubah oranye itu membuat Allisya terkagum kagum, ia sangat menyukai senja. Pasti kalian juga kan? Apa lagi menikmati nya bersama orang yang disayang, pacar misalnya. Aku jomblo kakak...
"Iya?"Arsen menoleh kan kepala nya kearah Allisya.
"Aku bangga deh sama kakak"
"Bangga?"Ulang Arsen, Allisya mengangguk.
"Kakak hebat banget, nilai kakak gak pernah dibawah 90,selalu diatas 90, perfect bangett dehh"
Tangan Arsen terulur untuk mengacak acak rambut Allisya gemas, "Gue punya nilai perfect juga berkat lo, semoga aja nanti gue lulus dengan nilai memuaskan, biar bisa kuliah di universitas impian"
"Emang universitas impian kakak dimana?"
"Stanford atau.. Oxford, tapi tergantung sih, kalo bisa di UPH aja, biar kalo mau ketemuan sama lo gak susah susah"
Deg.
Stanford? Oxford? Bukan kah itu di luar negri? Ini yang Allisya takut kan, ia tak mau LDR, tapi ia juga tak mau putus. Tak mungkin ia merengek kepada Arsen supaya tetap tinggal di Jakarta saja, itu sama saja ia berusaha menghambat impian Arsen, tapi ia takut jika Arsen terpikat dengan wanita wanita disana, secara.. Wanite disana kan bule bule, pasti cantik cantik kan? Bodygoals, wajah sempurna, hidung mancung, bibir—, Ah! Sudah lah jangan membicarakan itu, Allisya jadi merasa Inscure.
"Seminggu lagi ujian nasional, lo mau kan kalo kita jaga jarak dulu selama gue ujian? Biar gue bisa fokus, abis nya lo itu selalu bikin gue gak fokus, lo selalu terbang terbang di pikiran gue, jadi gimana kalo misal nya gue ga fokus waktu ujian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsenio [SELESAI]
FanfictionFOLLOW DULU SEBELUM BACA‼️ BUDAYAKAN VOTE DISETIAP PART DAN KOMEN DISETIAP PARAGRAF, KARNA ITU BERARTI BUAT AUTHOR. THX! Pandai pandai lah dalam membaca cerita, karena cerita ini tak sebagus yang kamu kira. [ Sequel With You✔️ ] ...