30✨||Keberangkatan

162 20 1
                                    

"Beneran berangkat besok?"

"Iya."

"Beneran?"

"Iya.."

"Nggak bisa di undur gitu."

"Nggak bisa, sayang."

Allisya menghela nafas, besok Arsen sudah berangkat ke California untuk melanjutkan pendidikan nya.

"Takut.."

Arsen menoleh. "Takut apa?"

"Jangan selingkuh ya?"

Arsen menjitak kepala perempuan di sebelah nya ini. "Selingkuh itu nggak keren, gue mau coba yang lebih menantang."

"Apa??"

"Setia."

Allisya menunduk menyembunyikan semburat merah di pipi nya.

Arsen mengangkat dagu Allisya lembut. "Nggak lama, cuma empat tahun,"

"Lama itu kak."

"Bentar, coba lo jalanin hari hari kaya biasa, pasti nggak kerasa, tau tau udah empat tahun berlaluu..." Balas Arsen lalu terkekeh.

"Kak?" Panggil Allisya.

Arsen menoleh. "Hm?"

"Peluk boleh?"

Tampa mengangguk, Arsen langsung merentangkan tangan nya.

Allisya langsung memeluk Arsen erat.

Arsen membalas pelukan Allisya dan mengusap rambut perempuan itu dengan sayang.

✨✨✨

Arsen sendiri sedang memasukan barang barang nya kedalam mobil dibantu papi nya.

"Nanti kalo mami lahiran pulang loh, Sen." Ucap Derren entah sudah yang keberapa kali nya.

"Doa in aja pi, California-Jakarta nggak kaya Bandung-Jakarta."

"Jangan lupa keluarga."

"Aku nggak se kurang ajar itu, papi."

Derren menutup bagasi mobil lalu menggendong Reeva yang berlari menghampiri nya.

"Bang Alsen mau pelgi jauh ya?" Tanya Reeva. "Kata mami Bang Alsen pelgi naik pesawat, wushhh!!!!"

Arsen mengangguk.

"Allisya di telfon, Sen." Ucap Derren.

"Jangan sampe lost contact."

"Iya, pi, iyaaaaaaa."

"Ga usah ganjen sama bule bule disana."

"Dih,"

"Ayo berangkat." Ucap Ona yang baru datang dengan menggandeng Rangga di sebelah nya.

Derren mengangguk, "Ayo."

✨✨✨

"Papa ngebut dikit dong, ih!!!!" Ucap Allisya gregetan.

Abey dan Arion geleng geleng kepala melihat kelakuan anak itu, Bara sampai dibuat kesal karna nya.

"Kamu bisa liat kan? Ini tuh macet, MA CET."

"lama ish, payah!"

Saat jalanan sudah sedikit lenggang, Bara kembali menancapkan gas menuju bandara.

Saat sudah sampai, Allisya terus menarik narik tangan Bara hingga kesal dibuat nya.

"Sabar, Dek, papa masih ambil dompet." Ucap  Abey.

Arsenio [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang