Mino datang menjemput Jennie di kafe, Jennie sedang asyik menunggu sambil meminum segelas es kopi favoritenya. Mino berhenti tepat didepan Jennie yang berdiri, Jennie tersenyum dan berlari.
Breeet....
Rok Jennie tersangkut di tiang lampu jalanan dan membuat robekan yang cukup besar. Jennie reflek menumpahkan es kopinya dan mencoba menutupi robekan tersebut dengan tangannya meskipun percuma.
Mino yang menyadari hal tersebut turun dari mobil dan berlari menghampiri Jennie. Mino melepas jasnya dan mengikatnya di pinggang Jennie.
"Kau bodoh sekali."ucap Mino.
"Gomawo."balas Jennie menatap Mino. Wajah Mino yang mengikatkan jasnya pada pinggang Jennie menjadi sangat dekat. Rahangnya yang kuat dan hidungnya yang mancung tampak lebih jelas sekarang dihadapan Jennie. Harum parfum Mino yang bercampur dengan bau rokok yang menempel di pakaiannya justru membuat Jennie semakin tidak karuan.
"Ayo."ajak Mino seraya berjalan menuju mobil meninggalkan Jennie yang masih deg-degan setengah mati.
Jennie berjalan kearah mobil dan masuk lalu duduk dan memakai seat belt. Ia melirik Mino yang menjalankan mobilnya dan menghela nafasnya.
***
Jennie menutup handphone nya setelah membalas pesan adiknya. Ia menatap Mino yang masih sibuk makan dihadapannya.
"Wae?"tanya Mino merasa risih diliatin.
"Hm... akhir minggu ini adikku mau kesini. Boleh?"tanya Jenie balik.
"Boleh aja. Lagipula aku gak pulang."jawab Mino.
"Gak pulang? Mau kemana?"tanya Jennie tiba-tiba. Mino menatap Jennie dengan aneh.
"Apa urusannya sama kamu?"tanya Mino balik.
"Gak ada."jawab Jennie cepat.
"Ada proyek besar. Aku akan tidur di kantor."ucap Mino sambil terus makan dan meminum birnya.
"Mino, boleh bertanya sesuatu?"tanya Jennie lagi.
Mino meneguk minumannya dan menatap Jennie, "Boleh. Apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(UN)FORTUNATE FATE
FanfictionKim Jennie, 22 tahun. Selalu sial. Ditinggal pacarnya yang kaya karena tidak direstui, gagal debut, ditinggal kedua orangtuanya yang kabur karena dikejar hutang, dipecat dari pekerjaannya karena penagih hutang selalu datang ke kafe tempat ia bekerja...