Mino terduduk lemas setelah mendengar penjelasan dokter. Jennie berhasil dioperasi, hanya saja sekarang masih dalam keadaan koma. Semua tergantung pada Tuhan dan Jennie.
"Kamu ganti baju dulu, ini Eomma bawain. Abis itu kamu boleh liat anak kamu, tapi masih didalam inkubator. Kamu bisa liat dari jauh aja."ucap Ibu Mino memberikan Mino sebuah kaos untuk ia kenakan.
"Nde. Gomawo, Eomma."balas Mino menerima kaos tersebut dan berjalan kearah toilet rumah sakit.
Toilet itu sepi, karena sudah jam 5 pagi. Mino meletakan kaosnya di dekat wastafel. Perlahan ia membuka kemeja putihnya yang penuh darah Jennie, lagi-lagi tangannya gemetar karena perasaan sedih dan hancur. Ia tak bisa menbayangkan betapa takutnya Jennie saat itu.
Mino memakai kaos itu dan mencuci wajahnya yang terasa lengket karena air mata. Ia membuang kemeja itu ke tempat sampah dan berjalan keluar.
Setelah diarahkan oleh Ibunya, Mino berhasil sampai di ruang bayi. Dari kejauhan ia bisa melihat bayinya yang cantik ada disana, bayi itu begitu mirip dengan Jennie.
Bayi itu menangis, bayi perempuan yang ia beri nama Song Hana. Perawat datang dan memberikan susu untuk Hana.
Mino menitikan air matanya, "Maafkan Appa, ya."
Mino membuka handphonenya dan menelepon Jinwoo.
"Hyung... cari orangtua Jennie sampai kemanapun, harus ketemu."ucap Mino menahan emosinya.
***
Ini sudah 5 hari semenjak Jennie koma, Mino mengenakan atribut lengkap untuk masuk kedalam ruang ICU. Ia belum tidur dari semalam, tapi ia tak bisa tidur. Hatinya tidak karuan, ia belum bisa tenang jika belum ada kabar baik mengenai Jennie.
Mino berjalan memasuki ruang ICU dan melihat perawat yang habis mengecek tanda vital Jennie.
Perawat itu melihat Mino dan berjalan keluar meninggalkan Mino dan Jennie. Mino berjalan menghampiri Jennie dan duduk disebelah wanita itu.
Mino menatap wajah cantik Jennie yang tertutup oleh berbagai macam alat bantu pernafasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(UN)FORTUNATE FATE
FanfictionKim Jennie, 22 tahun. Selalu sial. Ditinggal pacarnya yang kaya karena tidak direstui, gagal debut, ditinggal kedua orangtuanya yang kabur karena dikejar hutang, dipecat dari pekerjaannya karena penagih hutang selalu datang ke kafe tempat ia bekerja...