Mino dan Jennie memasuki pent house dengan bergandengan tangan untuk pertama kalinya tanpa berakting didepan orang lain. Jennie mencoba melepas gandengannya karena ingin melepas heelnya, namun Mino tidak mau melepaskannya.
"Sebentar, aku mau lepas heels dulu."ucap Jennie pada Mino.
"Shiro."balas Mino tanpa menggubris Jennie.
"Mino..."
Mino akhirnya melepaskan genggamannya dan membiarkan Jennie lepas heelsnya, Mino juga melepas sepatu yang ia pakai. Setelah melepas heelsnya, Jennie berjalan meninggalkan Mino menuju kamarnya untuk berganti pakaian.
"Mau kemana?"tanya Mino yang masih sibuk melepas sepatunya.
"Aku mau ganti baju dulu."jawab Jennie sambil terkekeh melihat sikap Mino yang sangat posesif.
Jennie masuk dan memilih-milih baju yang nyaman untuk dikenakan dan pilihannya jatuh pada dress santai minimalis pemberian Haruto di ulang tahunnya yang ke 20. Dengan manisnya Jennie menghampiri Mino yang sudah berganti pakaian dan duduk di sofa sambil menonton TV.
Jennie menghampiri Mino dan duduk disebelah Mino.
"Kamu laper gak?"tanya Jennie pada Mino.
"Laper. Masakin sesuatu dong."jawab Mino memelas.
Jennie bangun dari sofa dan berjalan kedapur dan membuka kulkas melihat-lihat bahan makanan yang ada, "Steak mau?"
"Mau."bisik Mino sambil memeluk Jennie dari belakang. Jennie terkejut hampir jatuh.
"Ya!"teriak Jennie.
"Ah wae? Aku gak boleh peluk istriku sendiri?"tanya Mino sambil terus memeluk Jennie.
"Mino, meskipun kita sudah menikah ini adalah hari jadi pertama kita. Kita itu baru banget pacaran istilahnya."jawab Jennie sambil melepaskan pelukan Mino.
"Arraseo arraseo."balas Mino sambil pergi meninggalkan Jennie.
Jennie bersiap memasak, mulai dari daging dan bumbu-bumbu ia siapkan diatas counter sedangkan Mino sedang asyik menonton TV sambil merebahkan tubuhnya disofa. Handphone Jennie bergetar, seseorang menelepon Jennie, Mino mengambil dan melihat nama Haruto dengan emoticon love terpampang disana.
"Jen, ada telepon dari Haruto."ucap Mino.
"Boleh tolong bawakan handphoneku?"tanya Jennie meminta tolong. Mino bangun dan membawakan handphone Jennie. Jennie menerima handphone nya dan mengangkatnya.
"Nde, Ruto?"ucap Jennie ramah.
"Noona, jam tanganmu ketinggalan di restaurant. Aku bawa ini."ucap Haruto diseberang sana.
"Aigoo... gomawo, Ruto. Besok atau lusa aku ambil."balas Jennie.
"Arraseo. Annyeong."
"Annyeong."
KAMU SEDANG MEMBACA
(UN)FORTUNATE FATE
FanfictionKim Jennie, 22 tahun. Selalu sial. Ditinggal pacarnya yang kaya karena tidak direstui, gagal debut, ditinggal kedua orangtuanya yang kabur karena dikejar hutang, dipecat dari pekerjaannya karena penagih hutang selalu datang ke kafe tempat ia bekerja...