Mino mendatangi apartment Jennie untuk memgambil barang-barang Jennie bersama beberapa orang yang akan membereskan barang-barang tersebut dan juga 4 orang bodyguard.
Salah satu bodyguard Mino menekan bel beberapa kali sebelum seorang laki-laki yang memang Mino kenal sebagai Ayah mertuanya itu.
Mino memberikan isyarat dengan kepalanya dan semua orang yang ia bawa masuk dan mulai membereskan barang-barang Jennie. Hanya tersisa 2 orang bodyguard yang berdiri mendampingi Mino.
"Apa-apaan ini?!"tanya Ayah Jennie bingung.
"Ah, Aboniem. Saya hanya ingin mengambil barang-barang istri saya."jawab Mino sambil tersenyum.
"M-mwo?!"
"Lebih baik anda dan istri anda segera keluar karena istri saya dan saya tidak akan memperpanjang sewa apartment ini."lanjut Mino.
Ayah Jennie mengepal tangannya dan bersiap meninju Mino, namun tentu saja bodyguard Mino menahan laki-laki tua itu.
"Kau! Apa pantas kau memperlakukan mertuamu seperti ini?!"teriak Ayah Jennie yang disusul Ibu Jennie yang sudah berdiri dibelakang suaminya.
"Bisa-bisanya kau seperti ini?!"ucap Ibu Jennie kini menatap Mino penuh kebencian.
"Haha... lihat kalian berucap seakan aku adalah penjahatnya. Bukankah harusnya aku yang bertanya? Orangtua macam apa yang memukuli anak sendiri demi uang?!"teriak Mino menahan amarahnya, rasanya ingin ia tonjok pria tua ini.
"K—kau! Berani kau bicara seperti itu padaku?!"balas Ayah Jennie.
"Apapun akan ku lakukan untuk Jennie. Termasuk menyingkirkan kalian dari dunia ini. Kalian tahu hanya dengan jentikan jariku, kalian bisa musnah? Jangan pernah temui Jennie lagi."lanjut Mino menatap kedua orang dihadapannya ini dengan segala kebencian yang ia miliki.
"Saya pergi dulu, kalian urus ya. Barang-barang langsung bawa aja kerumah."ucap Mino pada 2 bodyguardnya dan pergi meninggalkan apartment itu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
(UN)FORTUNATE FATE
FanfictionKim Jennie, 22 tahun. Selalu sial. Ditinggal pacarnya yang kaya karena tidak direstui, gagal debut, ditinggal kedua orangtuanya yang kabur karena dikejar hutang, dipecat dari pekerjaannya karena penagih hutang selalu datang ke kafe tempat ia bekerja...