Jennie terbangun dari tidurnya karena sebuah tangan yang besar dan hangat membelai wajahnya. Jennie membuka matanya dan melihat Mino yang sedang menatapnya. Jennie bangun dan tersenyum pada Mino.
"Kamu udah pulang?"
"Iya, peluk dong."
Jennie memeluk laki-laki itu, Jennie menyadari ada harum parfum lain disana. Bukan harum biasa yang ada ditubuh Mino.
"Aku lapar."rengek Mino.
Jennie melepas pelukannya dan tersenyum, "Aku siapkan ya."
"Oke, aku mandi dulu."ucap Mino.
Mino bangun dan berjalan menuju kamar mandi meninggalkan Jennie. Jennie menghela nafasnya dan bangun lalu bergegas ke dapur di lantai 1.
Jennie menyiapkan makanan sederhana bibimbap untuk Mino dan dirinya. Ia melakukan setting di meja dan duduk menunggu suaminya itu turun.
Tak lama Mino keluar hanya mengenakan bathrobe, ia berlari kecil sambil tertawa kearah kamarnya. Mino lupa bahwa baju-bajunya masih ada dikamarnya sendiri bukan di kamar Jennie. Jennie terkekeh melihat tingkah laki-laki itu.
Mino keluar dengan pakaian santainya sambil bernyanyi riang. Ia duduk dihadapan Jennie dan mulai memakan lahap masakan buatan Jennie itu.
"Lusa kamu ulang tahun kan?"tanya Mino pada Jennie.
"Eo? Kok tahu?"tanya Jennie balik.
"Aku kan suami yang keren. Lusa aku akan stay dirumah dan kita akan dinner romantis."jawab Mino.
Jennie tersenyum, "Arraseo."
Jennie terdiam melihat Mino yang masih lahap makan, ia meyakinkan dirinya tak ada yang berubah dari hubungan ini.
***
Mino terduduk dan sedang menulis beberapa hal yang perlu ia bereskan besok dipekerjaannya. Dara yang ada dihadapan Mino mulai merasa bosan.
"Besok kamu tidur di apartmentku ya."ucap Dara pad Mino.
KAMU SEDANG MEMBACA
(UN)FORTUNATE FATE
Fiksi PenggemarKim Jennie, 22 tahun. Selalu sial. Ditinggal pacarnya yang kaya karena tidak direstui, gagal debut, ditinggal kedua orangtuanya yang kabur karena dikejar hutang, dipecat dari pekerjaannya karena penagih hutang selalu datang ke kafe tempat ia bekerja...