🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Praktikum pertama botani phanerogamae akan dimulai. Bahan yang harus di siapkan tidak terlalu banyak karena sisanya bisa mereka dapatkan di kebun botani yang khusus hanya dimiliki oleh jurusan biologi.
Lia mempercayai Hasan untuk membawa bahan kelompok mereka karena Lia harus datang lebih awal ke laboratorium untuk mengisi daftar alat dan bahan yang akan mereka pinjam dari lab. Lia membaca ulang jurnal yang sudah di persiapkan sebelumnya untuk mencatat alat dan bahan yang akan di pinjam. Setelah itu, Lia harus menyerahkan kertas tersebut ke ketua laboran dan asprak untuk di tanda tangani.
"Terima kasih, bu."
Lia sudah mendapatkan tanda tangan dari laboran kemudian setelah itu, Lia harus menemui Denis.
"Din, nanti ke ruang alat nya sama Denis ya. Kunci nya ibu lupa, ternyata masih di Denis." Kata bu Yuri.
"Oh iya bu." Lia sedikit mengangguk kemudian pamit untuk menemui Denis.
Baru saja dia akan menekan dial pad di ponselnya untuk menghubungi Denis, orang yang Lia cari ternyata sedang berjalan ke arah Lia.
"Kak Denis!" Lia berjalan menghampiri aspraknya.
"Kak, ini mau minta tanda tangan." ujar Lia sambil menyerahkan selembaran kertas yang dari di tanda tangani bu Yuri.
"Oke, di dalem aja yuk." Ajak Denis sambil membukakan pintu ruang yang berisi alat-alat botani.
"Yang lain dimana? Kok sendiri?" Denis bertanya sambil menandatangani kertas yang tadi Lia bawa. Lia melirik jam tangannya, jadwal praktikumnya akan dimulai 10 menit lagi.
"Iya aku udah nyuruh mereka ke kebun langsung aja."
Lia dan Denis mengeluarkan beberapa alat yang mereka butuhkan.
"Kalau alat yang kita pake banyak, kamu minta bantuan yang lain aja. Jangan dibawa sendiri, kalau ada yang rusak atau pecah kan yang ganti kalian juga."
Lia terkejut dengan ucapan Denis tadi. Lia rasa itu kalimat tersantai yang pernah dia ucapkan. Biasanya kaku seperti kanebo kering, katanya.
"Iya kak, nanti aku ajak yang lain."
"Nah, udah kan ini aja yang di butuhin?" Denis dan Lia selesai mengambil alat yang mereka butuhkan. Tidak berat dan tidak terlalu banyak, tapi tetap saja jika hilang akan cukup menguras kantong mahasiswa untuk menggantinya.
Lia dan Denis berjalan menuju kebun biologi yang letaknya tidak terlalu jauh dari gedung laboratorium. Mata kuliah yang berkaitan dengan tumbuhan biasanya jarang dilakukan di dalam ruangan. Mereka sering melakukan pengamatan di kebun langsung.
Setelah membaca doa dan melakukan persiapan yang lain, sekarang giliran Denis untuk memberi arahan kepada mahasiswa yang akan melakukan praktikum di kebun biologi.
"Seperti yang sudah kalian kerjakan sebelumnya, jurnal pengamatan kita kali ini dimulai dari tumbuhan yang paling primitive yaitu Gymnospermae. Karena kelompok tumbuhan ini banyak macamnya, jadi kita mulai dari golongan pakis terlebih dahulu, yaitu Cycadaceae. Saya beri waktu kalian disini selama 50 menit, setelah itu kita kembali ke lab untuk analisis data dibantu dengan atlas botani yang di sediakan. Apakah ada pertanyaan sampai sini?"
"Saya kak." Lia mengacungkan tangan.
"Kita boleh bagi-bagi pengamatan dengan kelompok lain gak? Biar nanti setelah selesai disini kita bisa tukar data."
Denis langsung menjawabnya dengan tegas. "Teknisnya saya serahkan sepenuhnya kepada kalian, yang jelas daftar spesies yang harus kalian amati kali ini, kalian bisa lakukan semuanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
ASPRAK [END] ✔
General FictionDenis Dwi Fahreza, si asprak perfeksionis bertemu dengan dia adik tingkat yang bahkan tujuan kuliah pun dia masih bingung. Bisakah Denis membantunya menemukan tujuan hidupnya? Atau memang benar, kalau kuliah itu harus sesuai sama passion? Tapi masal...