Survey dulu dong, sejauh ini kalian prefer kemana nih???
Lia x Denis
Lia x Taza
Lia x Hasan
Lia solo player 😭
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Setelah sampai di tempat yang mereka janjikan untuk bertemu, Denis langsung menghampiri Hasan yang sudah tiba disana terlebih dahulu.
"Daritadi San?" tanya Denis.
"Ah engga, ini makanannya aja baru dateng." jawab Hasan sambil mengaduk makanan itu.
"Bukan mie instan kali, gak usah diaduk." Denis tertawa nyinyir melihat kelakuan Hasan.
"Bae atuh lah sarua wae."
[trans: biarin lah, sama aja]"Gak mudik? Gerombolan PAUD di kosan aku udah pada balik mereka."
"Cik atuh Kang, udah mau semester 5 kita teh bukan anak PAUD lagi." Jawab Hasan dengan ekspresi kesal yang dibuat-buat. Denis hanya tetawa melihat tingkah Hasan itu.
"Tapi kelakuannya 11 12. Mana ada mahasiswa ikut ngejar bebek sama anak PAUD yang deket kosan." Denis makin puas menertawakan kelakuan adik tingkatnya yang aneh.
"Iya atuh da rame Kang." ujar Hasan dengan tampang yang tidak merasa malu atau bagaimana.
"Masih ditahan kadep ya gak bisa pulang?" tanya Denis dengan nada yang memprovokasi.
Hasan mengangguk. "Iya ih, ini biasa lah laporan kegiatan kemarin belum selesai. Terus, lagi ngerancang proposal juga. Pusing da kenapa Penmas tuh prokernya di eksekusi pas lagi liburan? Bagi kami liburan hanya mitos." Ujar Hasan lagi.
"Penmas banyak juga ya prokernya. Untung PI gak sebanyak itu." Mereka berbasa-basi dengan membicarakan seputar kesibukan mereka di organisasi.
🐻🐻🐻🐻🐻
"Tumben Kang, ngajak ketemuan cuma berdua. Aya naon?" tanya Hasan sambil menyedot matcha smoothies nya.
[trans: aya naon = ada apa]
"Mau nanya sesuatu."
"Lia?" tanya Hasan.
"Anjir kok tau?" pertanyaan Hasan membuat Denis terkejut dan hampir tersedak minumannya.
Hasan tersenyum. "Tau lah! Sok, mau nanya apa tentang Lia?"
"Gini, —eh bentar dulu. Kamu tau kan aku naksir sama Lia?" tanya Denis to the point tapi terkesan polos.
Hasan seketika langsung menganga kaget karena pertanyaan Denis tadi. "Kita nih emang udah curiga akang naksir sama Lia, tapi kenapa berani bilangnya sama aku sih? Mana jelas, lagi. Lia nya tau gak akang naksir dia?"
"Sayangnya engga." jawab Denis dengan suara yang terdengar putus asa.
"Lah, terus?!" tanya Hasan dengan nada bicaranya yang agak meninggi.
"Dia pernah cerita tentang seseorang gitu sama kamu?" tanya Denis penasaran.
"Pernah. Nyeritain Kang Taza sama, akang paling juga." dagu Hasan menunjuk Denis yang ada dihadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASPRAK [END] ✔
General FictionDenis Dwi Fahreza, si asprak perfeksionis bertemu dengan dia adik tingkat yang bahkan tujuan kuliah pun dia masih bingung. Bisakah Denis membantunya menemukan tujuan hidupnya? Atau memang benar, kalau kuliah itu harus sesuai sama passion? Tapi masal...