Yang baru baca Asprak dan langsung baca part ini,Sebetulnya part ini isinya adalah spin off dari chapter 38-39
Just in case ada yang kepo kenapa waktu itu Hasan ngomong gitu— ke Lia.
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Lia's POV
Setelah ngobrol sama Kak Denis di taman fakultas, aku langsung ke aula lagi karena dicariin panitia yang lain.
Pas masuk aula aku gabung sama anak-anak nikmatin hiburan yang disiapin sama perwakilan tiap jurusan.
"Darimana neng?" si Hasan langsung nemplok sandar-sender gak jelas. Badan dia tuh berat!
"Kepo!" jawabku seadanya.
"Geus peuting ieu teh, keluyuran sendiri. Hayang diculik kunti caringin?"
[trans: udah malem ini. Mau diculik kuntilanak pohon beringin?]
"Mbak kuntinya keburu insecure atuh euy nempo beungeut urang leuwih pikasieuneun."
[trans: mbak kuntinya keburu insecure liat wajah aku yang gak kalah nyeremin]
Dentuman musik yang rame sama sekali gak bikin aku semangat. Udah cape, pengen cepet-cepet pulang dan tidur.
Pokoknya pengen pas bangun udah bulan Oktober gitu.
Panitia lain pada berbaur sama semua orang, Yeri sama Jeno memanfaatkan keadaan, sambil bertugas sambil bucin. Kalo aku? Jadi patung aja.
"Li anter urang yuk?" si Hasan langsung narik aku dari kerumunan orang-orang yang lagi pada jingkrak-jingkrak.
Kita keluar dari gedung aula dan jalan ke parkiran.
"Dih tumben bawa mobil? Si Dessica kamana?" Dessica tuh nama motornya Hasan, diambil dari plat nomornya 'D 3551 CA' dan kebetulan membentuk huruf Dessica.
"Minjem punya si teteh ini juga. Besok kan pulang lagi, makanya dikasih minjem." kata si Hasan terus dia buka pintu mobilnya.
"Nih pake! Kancing baju maneh lepas." si Hasan ngelempar jaketnya terus buru-buru aku pake karena kancing kemeja yang aku pake ini lepas di bagian dadanya. Kenapa baru nyadar sekarang sih? Aduh malu anjir.
"Eh, bentar San! Jangan ke dalem dulu. Pusing jedag-jedug kitu musikna." aku langsung ngajak Hasan duduk di bangku taman yang tadi aku tempatin sama Kak Denis.
"Ah cupaps maneh mah!" ngejek tapi nurut ini orang maunya apa sih?
"Tadi abis darimana?"
"Dari sini." jawabku jujur karena emang bener tadi aku abis darisini.
"Gaul atuh sama yang lain!"
Aku sih bukannya gak minat, cuma memulai percakapan sama orang baru tuh susahnya bukan main.
Aku mah kalo ditanya baru jawab, kalo engga ya diem aja lagian mau nyerocos apaan? Topik tentang materi kuliah gak akan nyambung karena beda server.
"Tadi juga kesini sama Kak Denis. Mau KKN cenah dia tuh."
"Ya emang, tau! Cuma ngapain?" jawab si Hasan sambil nepokin jidat aku karena ada nyamuk. Alibi juga sih kayaknya, dia geplak kenceng banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASPRAK [END] ✔
Narrativa generaleDenis Dwi Fahreza, si asprak perfeksionis bertemu dengan dia adik tingkat yang bahkan tujuan kuliah pun dia masih bingung. Bisakah Denis membantunya menemukan tujuan hidupnya? Atau memang benar, kalau kuliah itu harus sesuai sama passion? Tapi masal...