Bonchap: Surprise?

1K 80 72
                                    


Hai haiii..apa kabar kalian semua??
Sesuai janji aku mau publish extended chapter kalau asprak tembus 10k readers, dan berkat kalian semua hal ini kejadian juga, so makasih banyak yaaa 😆

Semoga chapter ini bisa jadi obat rindu buat kalian yang masih kobam sama Denis - Lia - Taza

Langsung aja yaaa 👇👇👇

Langsung aja yaaa 👇👇👇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍃🍃🍃🍃🍃

Denis' POV

It has been more than six months since I left my home to study in a little comfy, lovely town, called Oxford. Here I get a chance to fulfill the dream that I once thought impossible.

Living here has taught me so many thing beyond expectations, besides the unforgiving amount of journal and the report that I have to write weekly.

I have to grown to adapt the new lifestyle in here. Without car, motorcycle, and so on. I only relying my own two feet or bicycle to get around. I have learn to survive in this new environment with new faces.

So I, eh sori udah kebiasaan nih— lu semua masih inget gue kan? Iya, gue Denis yang katanya asprak galak gitu. Cih, galak apanya, disini gue ketemu profesor jauh lebih galak!

Semester pertama kuliah gue disini hampir selesai, gue sekarang lagi UAS dan nanti siang gue masih harus ngumpulin laporan.

Sejauh ini gue gak ada masalah sama yang namanya perkuliahan, ya kecuali tugasnya sih yang lebih gila-gilaan. Tapi gue suka.

Pagi ini suhu Oxford yang kebetulan lagi adem-adem romantis berhasil nganterin gue ke gedung kuliah yang letaknya lumayan jauh dari gerbang utama.

Agenda pertama hari ini adalah ujian. Sebelum ke kampus tadi gue mampir dulu beli roti sama kopi buat dibawa ke ruang ujian. Tenang, disini bebas kok lu mau bawa makanan ke ruang ujian juga, pengawas gak bakal gimana-gimana.

Gue duduk di bangku paling belakang setelah dapet naskah soal sama lembar jawaban. Gue langsung nyeruput americano panas sambil baca soal ujiannya.

Dah, lu tungguin gue diluar aja gak usah ikut ujian.

🥀🥀🥀🥀🥀

Oke, satu jam yang melelahkan. Soal ujiannya susah banget. Sistem kuliah S2 yang lebih task oriented bikin gue agak keteteran di awal karena sistem disini beda banget waktu gue kuliah di Indonesia.

Berhubung ini hari terakhir ujian, mari kita tinggalkan dan lupakan. Kita lanjut ke agenda gue yang kedua yaitu ngumpulin laporan. Dari ruang ujian, gue jalan ke gedung lain buat nemuin Profesor Gilbert yang merupakan penanggung jawab kegiatan gue di lab.

ASPRAK [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang