Ekspresi ketika abis sempro tapi revisinya cuma sekuprit
🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
"Sekian presentasi tentang rancangan penelitian skripsi yang akan saya lakukan. Terimakasih atas perhatiannya. Selamat sore."
Para penguji dan peserta seminar di ruangan tersebut memberikan tepuk tangan sebagai bentuk apresiasi kepada Denis yang baru saja menyampaikan proposal penelitian skripsinya di hadapan para penguji dan audience yang hadir.
Denis berhasil menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh penguji dengan jawaban yang dinilai cukup memuaskan.
Setelah urusan KKN dan magang nya selesai, sesuai rencana Denis langsung mendaftarkan usulan penelitiannya untuk diseminarkan secepatnya. Rancangan penelitiannya cukup matang dan tema yang diangkatnya pun menarik untuk dikaji.
🐹🐹🐹🐹🐹
Perkuliahan di kampusnya sudah berlangsung kurang lebih selama tiga pekan. Meskipun di minggu pertama Lia belum bisa masuk karena masih harus recovery pasca sakit kemarin, tapi sekarang dia sudah mulai beraktivitas.
Berhubung jadwal praktikum dan jadwal seminar bentrok, Denis terpaksa menitipkan tanggung jawabnya kepada Lia untuk menjadi asprak di kelasnya selama sehari.
Setelah praktikum selesai, Lia menyusul ke ruang ujian karena penasaran dengan rancangan penelitian yang akan Denis kerjakan untuk skripsinya.
Tapi sayangnya, Lia tidak bisa menyimak paparan Denis karena seminarnya sudah selesai.
"Minum?" Lia memberikan sebotol air mineral kepada Denis.
"Oh iya mau dong. Haus." Denis langsung membuka botol tersebut dan meneguk isinya sampai habis.
Setelah dosen penguji meninggalkan ruangan, barulah Denis membereskan laptop dan catatannya kemudian dia dan Lia langsung meninggalkan ruang ujian.
"Aku dateng malah udahan." Lia mengerucutkan bibirnya karena dia tidak sempat menyimak presentasi rekan aspraknya.
"Bagus dong. Kalo ada kamu nanti aku makin tegang."
"Apanya?" tanya Lia dengan polosnya.
"HEH! Mikir apa sih?!" Denis langsung menaikkan suaranya karena jawaban Lia tadi.
"Mikir apa apa?!" tanya Lia yang tak kalah meninggikan suaranya juga.
Baru saja Denis hendak membuka mulut untuk memulai sesi debat, Lia langsung memotongnya.
"Maksudnya apa yang bikin tegang kalo ada aku? Orang kalo nanya aku gak pernah aneh-aneh."
"Ck— tau ah! Btw gimana tadi kelas aku aman?" tanya Denis langsung mengalihkan topik pembicaraan supaya tidak ada lagi yang tegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASPRAK [END] ✔
Ficción GeneralDenis Dwi Fahreza, si asprak perfeksionis bertemu dengan dia adik tingkat yang bahkan tujuan kuliah pun dia masih bingung. Bisakah Denis membantunya menemukan tujuan hidupnya? Atau memang benar, kalau kuliah itu harus sesuai sama passion? Tapi masal...