38. Pamit?

650 96 105
                                    

Source: twitter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Source: twitter.
Bucin Doyoung harus gini dulu keknya biar ter-notice?? Hmm 😏

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Setelah kejadian malam itu, Taza jadi membatasi komunikasinya dengan Lia. Meskipun mereka masih bisa berteman, tapi bagi Taza rasanya beda. Tidak mudah baginya untuk menganggap kejadian itu biasa saja.



Besok adalah jadwal keberangkatan para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN terintegrasi. Mahasiswa yang tergabung di hima membuat sebuah pesta kecil sebagai bentuk dukungan dan semangat kepada para kakak tingkatnya.

"Jen, dari prodi kita berapa orang yang berangkat KKN?" tanya Yeri kepada Jeno yang bertugas sebagai koordinator acara.

"Ada 11 orang Yer. Kamu standby disini kan? Meja tamu aman?"

Yeri mengangguk kemudian Jeno langsung berjalan ke tempat lain untuk memastikan semuanya aman sebelum gate dibuka.

🐹🐹🐹🐹🐹

"San, masa urang sendiri sih? Ini di daftarannya kakak tingkat yang dateng banyak loh?"

Lia yang menjaga meja tamu merasa keberatan kalau harus standby disana sendiri.

Masalahnya acara ini bukan tingkat prodi, tetapi tingkat fakultas jadi panitianya digabung dengan prodi lain.

"Yang jaga meja tamu emang siapa lagi sih? Ya gak bakalan sendiri lah, harusnya ber—"



"Eh maaf telat ya, tadi abis dari kosan dulu ada yang ketinggalan." Natasya, mahasiswa prodi kimia yang bertugas dengan Lia di meja tamu akhirnya datang.

"Dah ya, aman? Urang ke depan, semangat Li!" Hasan menepuk pundak sahabatnya itu kemudian dia bergegas ke depan untuk menyambut kakak tingkatnya.

🌿🌿🌿🌿🌿

Setelah gerbang dibuka, akhirnya para mahasiswa satu per satu berdatangan. Mereka yang datang wajib mengisi buku tamu kemudian mereka akan diberi souvenir yang sudah disiapkan oleh panitia.

"Hai, selamat malam."

"Eh, hai. Malam kak." Lia mendadak canggung ketika yang ada dihadapannya sekarang adalah Taza.

Setelah kejadian malam itu, Lia belum pernah bertemu lagi dengan Taza.

Taza terlihat kebingungan mencari daftaran yang ada namanya. Lia kemudian membantunya dan menyerahkan pulpen untuk menandatangani daftar hadirnya.

"Prodi bio yang ini kak." setelah itu Lia memberikan souvenir nya kepada Taza.

🌼🌼🌼🌼🌼

ASPRAK [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang