3

487 60 1
                                    

(Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr. Instagram)

Aldebaran Canceris


✨✨✨

Hari ini hari Sabtu, semua siswa khususnya yang bersekolah di Badrika High School libur. Proses belajar mengajar di BHS hanya lima hari, dimulai dari hari Senin-Jumat.

Biasanya saat weekend seperti ini, Aldebaran akan bermalas-malasan sama seperti kebanyakan perempuan.
Jadi, tidak perlu bangun pagi. Aldebaran bisa rebahan seharian tanpa ada yang mengganggu dan tidak akan keluar kamar. Kecuali, saat makan dan ketika ayah dan bundanya mengajak mengobrol dan berkumpul sambil menonton televisi.

Untuk weekend kali ini sepertinya Aldebaran benar-benar tidak akan keluar kamar. Semalam dia habis begadang gara-gara bermain game, sampai tengah hari begini pun dia masih terlelap di atas kasur empuknya.

"HAHAHA... LUCU SEKALI!"

"SEKARANG PACAR KU ADA LIMA!"

"SELAIN PREMAN, KAU JUGA PLAYBOY YA!"

"TENTU SAJA KAK! PESONAKU INI MEMANG LUAR BIASA."

"HAHAHA... DASAR BUAYA!"

Aldebaran menutup kepalanya dengan bantal dan menekannya kuat. Entah siapa gerangan orang yang tertawa tidak memikirkan situasi itu. Suara tertawa itu makin kuat, membuat tidur nyenyak Aldebaran terganggu.

"Arghh! Suara seperti radio rusak masih saja tertawa!"

Aldebaran duduk di atas kasurnya, kemudian mengambil baju kaos berwarna putih yang sempat dia lepaskan sebelum tidur tadi malam. Itu sebuah kebiasaannya sedari kecil, membuka kaos terlebih dahulu baru kemudian tidur. Aldebaran mengambil ponselnya untuk mengecek jam, matanya tercengang ketika melihat hari sudah sangat siang.

"Pukul 12.45 WIB. Aku kesiangan."

Aldebaran menyimpan ponselnya asal dan bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan gosok gigi. Dia tidak mandi, rasanya tanggung kalau mandi pagi jam segini. Mandi pagi dan mandi sore dia gabung saja, hitung-hitung hemat air.

"Pantas saja suaranya sampai ke kamarku, ternyata ada dua preman pasar di sini."

Ketika melangkahkan kakinya menuruni tangga menuju lantai dasar, Aldebaran menemukan dua orang berbeda gender tengah asyik mengobrol di depan televisi yang tidak menyala. Aldebaran melewati saja dua orang itu, tidak ada niatan untuk menyapa. Dia berjalan menuju dapur, dan mengambil sebotol air di dalam kulkas.

"Eh anak bujang bunda sudah bangun."

Bunda Starla yang tadi sibuk dengan kegiatannya membuat kue bolu, berhenti sebentar. Menatap Aldebaran, anak bungsunya yang tengah meminum air, rambut Aldebaran juga terlihat berantakan.

"Selalu saja memanggilku bujang." Aldebaran melirik kesal pada bundanya.

Bunda Starla terkekeh dan merapikan rambut Aldebaran yang acak-acakan. "Kau kan memang masih bujang."

𝐈𝐍𝐃𝐄𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐓𝐈𝐁𝐋𝐄 [𝐋𝐞𝐞 𝐓𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang