40

269 37 14
                                    

Hanya untuk menemani malam Minggu kalian:)

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Aldebaran memukul cermin di depannya setelah Auris memutuskan sambungan telepon secara sepihak. Sekarang ia sedang berada di salah satu toilet di dalam bar tempat dimana ia berjanjian dengan salah satu kliennya. Sudah hampir 30 menit kliennya itu belum juga datang membuatnya bosan dan memilih pergi ke toilet meninggalkan Shelby seorang diri.

Di dalam toilet ia memutuskan untuk menelpon Auris, bertanya apakah istrinya itu sudah menyelesaikan makan malam dan meminum susu sampai habis, karena belakangan ini Auris sering melewatkan waktu untuk meminum susunya. Dan ternyata, Auris belum makan malam, lebih parahnya dia pergi ke minimarket sendirian di malam hari seperti ini.

Wajar saja ia marah, sangat berbahaya bagi ibu hamil seperti Auris berjalan kaki seorang diri tanpa ada yang mengawasi. Bagaimana kalau ada yang berbuat jahat padanya? Tapi Auris tidak mau diatur, dan malah berdebat dengannya yang sekarang sedang berada di bar untuk bertemu kliennya. Saat akan menelponnya lagi, ponsel Auris malah tidak aktif. Hah, susah sekali mengurus ibu hamil.

"Mana kliennya?"

Shelby yang tadinya sedang fokus bermain ponsel, menoleh ketika Aldebaran datang dan duduk pada sofa di depannya. Bos nya itu tampak kusut dengan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Katanya sebentar lagi datang, pak."

Aldebaran hanya mengangguk sebagai balasan, ia kembali sibuk dengan ponselnya untuk menelpon Auris lagi. Tapi percuma, ponsel Auris masih tidak aktif. "Shit!" umpatnya pelan.

"Kenapa pak?" Shelby menoleh, melihat Aldebaran yang sekarang sedang menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Bos nya itu juga sedang mengurutkan keningnya. Sebuah inisiatif Shelby lakukan dan memberikan segelas wine pada Aldebaran. Mungkin dengan itu, Aldebaran tidak terlihat menyedihkan lagi. "Lebih baik bapak minum dulu, biar nggak pusing."

Aldebaran melirik Shelby dan segelas wine itu secara bergantian. Tanpa menunggu waktu lama, ia pun mengambil gelas itu dan meneguk isinya sampai habis. Melupakan kenyataan bahwa ia adalah orang yang tidak mampu meminum wine, karena jika melakukannya maka ia akan mabuk.

Sesudah meneguk habis wine itu, Aldebaran kembali menyandarkan kepalanya ke sofa. "Kapan klien itu akan datang?"

"Emm.. sebentar pak, saya telpon dulu."

Aldebaran tak menyahut, memilih menuangkan kembali wine dalam botol ke dalam gelasnya lalu meminumnya lagi. Lantunan musik yang terdengar keras membuat kepalanya terasa berat, ingin memaki orang yang menghidupkan musik itu tapi ia tak punya kuasa.

𝐈𝐍𝐃𝐄𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐓𝐈𝐁𝐋𝐄 [𝐋𝐞𝐞 𝐓𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang