4

449 57 1
                                    

(Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr. Facebook)


Canaka Yuta

✨✨✨

"Kak, kita pulang saja. Aku capek."

Sudah hampir lima jam Aldebaran pergi meninggalkan rumah. Niatnya saat weekend seperti ini adalah menghabiskan waktu dengan bermain game dan bermalas-malasan di rumah, tapi karena kakaknya yang super cerewet dan mirip seperti preman itu meminta menemaninya untuk jalan-jalan, jadilah Aldebaran ada di sini terjebak dalam sebuah mobil bersama kakak dan sepupunya.

Kedatangan kakaknya ke rumah hari ini sangat mengganggu aktivitas Aldebaran. Seperti saat ini, dia ditugaskan kakaknya untuk menemani jalan-jalan, Aldebaran ingin menolak tapi kakaknya tetap memaksa. Alasan utamanya karena ini adalah keinginan dedek bayi yang ada dalam perutnya. Aldebaran tidak ingin nanti calon keponakannya itu mengalami hal yang tidak-tidak ketika sudah lahir, makanya dengan perasaan sangat-sangat terpaksa dia harus menemani kakak premannya bersama sepupu laknatnya, Yuta.

"Tidak! Aku masih mau jalan-jalan."

"Tapi ini sudah malam."

"Ini masih awal Yongie, tenanglah."

Aldebaran melirik kesal pada Yuta yang duduk disebelahnya. Jika tidak sedang mengemudi sudah pasti dia akan menggeplak mulut Yuta yang sedang mengisap rokok. Kepulan asap yang keluar dari mulut Yuta membuat mobilnya jadi bau dosa.

"Terus saja kau merokok, mati baru tahu rasa!"

"Tiris siji kii mirikik, miti biri tihi risi!"

Yuta mengolok perkataan Aldebaran yang selalu saja cerewet padanya. Heran dia, Aldebaran ini maminya atau sepupunya. Sifatnya sama saja, suka mengomel.

"Heh kalian ini ribut saja! Lihat di sana, kenapa ramai begitu?"

Adara memukul kepala dua adiknya. Posisinya yang duduk di kursi belakang membuatnya mudah untuk melakukan hal itu.

Aldebaran dan Yuta mengikuti arah telunjuk Adara. Di sana di depan sebuah gang kecil, berkumpul sekolompok pemuda yang sedang mabuk.

"Ah itu hanya sekelompok pemuda mabuk." Celoteh Aldebaran, dia tidak memberhentikan mobilnya dan tetap melaju melewati sekelompok pemuda tadi.

"Itu memang sekelompok pemuda, tapi lihat di sana ada seorang perempuan." Yuta masih menoleh ke belakang ketika mobil yang mereka naiki tetap melaju.

"YAK! ACE CEPAT PUTAR BALIK! PEREMPUAN ITU AKAN DI PERKOSA!"

Aldebaran menginjak pedal rem secara mendadak membuat Adara yang duduk di kursi tengah hampir terjungkal ke depan, dan kening Yuta menghantam kerasnya dashboard. Yuta dan segala kebodohannya yang tidak memasang seat belt.

𝐈𝐍𝐃𝐄𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐓𝐈𝐁𝐋𝐄 [𝐋𝐞𝐞 𝐓𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang