7

376 53 3
                                    

(Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr. Instagram)

Johnny Artevia

✨✨✨

T

in tin!

Auris mengambil tasnya yang terletak di atas kasur dan juga ponselnya, sebelum keluar kamar dia sempatkan diri dulu untuk berkaca di cermin. Merasa sudah pas, Auris keluar dan segera mengunci pintu kontrakan. Hari Minggu, pukul 15.15 WIB, Auris akan berjalan-jalan bersama Lucas dan Haechan dan juga Rose.

Sebenarnya rencana ini mereka lakukan beberapa hari yang lalu tapi karena Auris baru punya waktu hari ini, jadilah mereka baru menjalankan rencana itu sekarang. Ketika selesai memasang flat shoes berwarna hitam miliknya, Auris berjalan menghampiri mobil merah yang terparkir di depan kontrakannya.

"Ayo kak, silahkan masuk."

Haechan melambai, kepalanya tersembul dari balik kaca mobil. Dia duduk di depan bersama Lucas yang mengemudi. Auris duduk di belakang, sebagai penumpang.

"Aku merepotkan kalian ya? Sudah ku bilang kan, jangan menjemput."

"Ah tidak apa kak. Kami itu kalau melakukan kebaikan tidak mau setengah-setengah." Lucas mulai menginjak pedal gas sat Auris sudah duduk di kursi belakang, dan mobil mereka melaju meninggalkan kontrakan Auris. "Iya tidak Chan?"

Haechan mengangguk setuju. "Kak, sudah siap untuk hari?"

"Memangnya kita mau kemana? Hanya makan saja kan." Tanya Auris, dia sedang bermain ponselnya dan chating-an dengan Rose.

"Kita akan jalan-jalan ke mall. Kakak tenang saja, hari ini Haechan yang traktir. Kalau uang yang lima ratus ribu kemarin untuk kita makan." Sahut Lucas.

"Iya Chan?" Tanya Auris.

Haechan menoleh ke belakang, "Iya. Sudah di bilang kan kalau kami itu melakukan kebaikan tidak setengah-setengah, jadi hari ini kita have fun saja."

Auris tersenyum. "Aku terlalu banyak merepotkan kalian, padahal kita baru kenal."

"Tidak apa, kita kan teman." Balas Haechan dan Lucas.

Auris tersenyum pada dua adik kelasnya itu. Melihat kebaikan keduanya, rasanya Auris memiliki keluarga. Lucas dan Haechan sudah dia anggap seperti adik sendiri, sama seperti Nana, teman kerjanya.

"Terimakasih."

"Sama-sama. Oh iya kak, teman kakak itu bagaimana? Dia jadi ikut tidak?" Tanya Lucas. Mereka sekarang berhenti di lampu merah, masih ada 45 detik lagi menuju lampu hijau.

"Jadi kok, dia juga udah berangkat. Kita langsung ke mall kan?"

"Iya langsung ke mall."

Mobil mereka melaju setelah lampu lalu lintas berubah hijau. Lucas berkendara tidak terlalu laju, sedang-sedang saja. Itu juga karena Auris yang mengingatkan untuk pelan-pelan.

𝐈𝐍𝐃𝐄𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐓𝐈𝐁𝐋𝐄 [𝐋𝐞𝐞 𝐓𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang