15

384 59 2
                                    

(Cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Cr. Pinterest)

"Jangan coba mencari tahu apapun tentang ku."
~Aldebaran

✨✨✨

Pelajaran pertama kelas 12 A tidak ada guru, guru yang mengajar pada kelas itu tidak dapat hadir karena alasan tertentu, dan jadilah mereka di beri tugas. Auris memilih untuk meninggalkan kelas dan mengisi tugasnya di perpustakaan, baginya tempat itu adalah tempat paling bagus untuk mengerjakan tugas dan juga untuk menyendiri.

Saat berjalan menyusuri kelas demi kelas, Auris melihat dua orang ibu-ibu saling berbincang dan sesekali celingak-celinguk melihat keadaan sekitar. Auris menghampiri kedua ibu-ibu itu, dari gaya berpakaiannya Auris dapat menebak ibu-ibu ini tergolong ibu-ibu sosialita.

"Permisi Bu, ada yang bisa saya bantu?"

Kedua ibu-ibu itu berhenti berbicara dan matanya dengan teliti mengamati penampilan Auris dari atas sampai bawah. Auris yang diperhatikan seperti itu jadi salah tingkah, ditatap mereka seperti akan di interogasi oleh calon mertua.

"Ah kau cantik sekali," puji salah satu dari ibu-ibu itu. Auris tersenyum pada ibu yang lebih tinggi darinya itu.

"Terimakasih Bu." Balas Auris. "Kalau boleh tahu, kalian berdua ada urusan apa datang kemari? Mungkin saya bisa membantu." Tanyanya.

"Kebetulan sekali, aku dan mbak Tami akan bertemu wali kelas 11 C. Kami berdua tidak tahu dimana ruangannya, jadi bisa tidak kau menunjukkan dimana tempat itu?"

Ibu dengan rambut berwarna sedikit kecoklatan itu menepuk pelan bahu Auris, sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman kecil. Senyumnya mengingatkan Auris pada Haechan, caranya tersenyum hampir sama.

"Kelas 11 C? Ah, apa ibu adalah orang tua Lucas dan Haechan?" Tanya Auris penasaran.

Ibu bersurai coklat dan ibu bernama Tami tadi saling berpandangan, lalu mengangguk bersamaan. "Kau mengenal mereka?" Tanya Bu Tami.

Auris tersenyum, "Mereka adik kelas sekaligus teman saya Bu."

"Astaga! Kenapa Echan tidak bilang kalau dia punya teman secantik ini?" Ibu bersurai coklat itu mencubit gemas pipi Auris, "Perkenalkan namaku Chani, aku ibunya Haechan. Dan ini mbak Tami, dia ibunya Lucas."

Auris tersenyum ramah seraya menjabat tangan kedua ibu satu persatu. "Saya Auris tante, senang bertemu dengan kalian."

"Auris?"

"Namamu cantik sama seperti orangnya," ujar Bu Chani. "Namamu juga mengingatkan ku dengan putriku." Batinnya.

"Sekali lagi terimakasih tante, kalian berdua juga tidak kalah cantik." Puji Auris.

Setelah Auris memuji keduanya, Bu Chani dan Bu Tami saling tersenyum malu-malu. Kelakuan mereka hampir mirip dengan masing-masing anaknya.

"Ayo tante saya antar ke ruangan Bu Ani, dia adalah wali kelas Lucas dan Haechan."

𝐈𝐍𝐃𝐄𝐒𝐓𝐑𝐔𝐂𝐓𝐈𝐁𝐋𝐄 [𝐋𝐞𝐞 𝐓𝐚𝐞𝐲𝐨𝐧𝐠] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang