Pria yang berusia sekitar limapuluh lima tahunan itu berdiri mematung memandang ke luar lewat jendela ruang kerjanya. Memakai stelan jas mahal berwarna hitam dengan tangan dimasukkan ke dalam saku.
Seorang pemuda manis berusia sekitar dua puluh tahunan berdiri tidak jauh dari meja kerjanya. Suara pria itu berat dan berwibawa saat berkata serius, "Kuharap kau tidak menunjukkan wajahmu lagi di hadapanku."
"Ayah!"
"Kau harus berubah!" sergah pria itu. Dia berbalik dan telapak tangannya menekan meja.
Pemuda itu balas menatapnya tajam.
"Apa yang Ayah inginkan, itu sulit bagiku."
"Kau harus bisa! Aku akan membawamu ke psikolog."
"Tidak!Itu tidak akan berhasil."
"Kau membuatku malu!!"
"Memangnya kenapa, Ayah?"
pemuda itu memprotes dengan ekspresi rumit.
"Ayah seorang yang egois, kau tidak pernah peduli padaku, kau hanya bisa mengumbar ketidakpuasanmu!"
Pria itu membelalak. Pelipisnya menegang.
"Aku benci Ayah!"
"Kalau begitu kau boleh pergi dari rumah ini, aku tidak akan mencampuri urusanmu lagi."
Pemuda itu mengangguk-angguk dengan wajah tegang dan marah.
"Jika itu yang kau inginkan."
Dia berbalik dan melangkah pergi.
"Tunggu!" Pria itu masih mencoba menahannya.
"Bagaimana kau akan menghadapi hidupmu nanti, apakah kau bisa menjamin di masa depan nanti kau tidak akan mengalami kesulitan? "
Pemuda itu tersenyum tipis.
"Kau akan terkejut, Ayah. Puteramu tidak selemah itu."
Pria itu memukul meja di depannya dengan kesal.
"Aku sudah sering melihat tekad dan keberanian seperti itu, dan saat dunia yang keras di luar sana mengujimu, kau akan mengerti, bahkan harga dirimu tidak ada apa-apanya!"
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐄𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐢𝐧 𝐒𝐡𝐚𝐧𝐠𝐡𝐚𝐢
FanfictionPertemuan romantis saat berlibur di kota air yang indah membawa kisah Wang Yibo dan Xiao Zhan bergulir sampai ke tahap percintaan. Namun, satu peristiwa buruk menimpa hidup Xiao Zhan, memberinya jejak kenangan kelam. Di kala keduanya memulai kehidup...