Chapter 03

1.1K 170 5
                                    

I wanna die in your arms

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I wanna die in your arms

Warning : Mature content
If you're not into this you can skip

Anggur mengalir bebas di antara mereka, mengiringi kebersamaan yang hening dan ganjil. Xiao Zhan terserap dalam pikirannya yang berkelana ke masa beberapa hari lalu di mana ia mengalami peristiwa menegangkan bersama orang asing. Sekarang pun, ia bersama seorang pemuda yang baru dikenalnya. Namun tidak ada perasaan asing. Entah mengapa, hatinya terasa begitu dekat dengan Wang Yibo.

"Yibo," bisiknya lirih. Tersenyum sedih, nyaris putus asa, dengan selaput tipis kemerahan menyelubungi mata indahnya. Kedua tangannya terangkat dan melingkari leher Wang Yibo.

"Aku ingin kau terus berada di sisiku. Aku ... sangat kesepian."

Pemuda tampan di hadapannya mengernyit tak percaya. Napas Xiao Zhan yang beraroma anggur menyapu wajahnya kala jarak di antara mereka kian rapat.

"Kau mabuk, Zhan ge."

Lengan Wang Yibo sempat gemetar sebelum ia memutuskan membalas pelukannya.

"Aku tidak mabuk." Xiao Zhan menggelengkan kepala. Wajahnya kian mendekat hingga hidung mereka nyaris bersentuhan.

"Aku masih bisa melihat wajahmu dengan jelas."

Wang Yibo mencoba menahan diri dan memapah Xiao Zhan ke tempat tidur, menjatuhkan tubuh tinggi ramping itu dengan lembut di atasnya.

"Jangan tinggalkan aku ... " Kedua lengan Xiao Zhan dengan cepat kembali merangkul lehernya.

"Aku sendirian ... kau tahu? Hidup ini membuatku takut."

"Zhan ge, apa yang kau alami? Kenapa kau terlihat kacau?"

Xiao Zhan tertawa kecil, tetapi ada lapisan bening yang nyaris menetes lewat sudut matanya. Dengan jemarinya, Wang Yibo menghapus tetes air mata di wajah Xiao Zhan, kemudian ia berniat bangkit untuk membiarkan pemuda mabuk itu istirahat. Namun sesaat kemudian matanya melebar waktu Xiao Zhan menarik dirinya hingga kedua bibir mereka bertemu dalam satu ciuman yang mengejutkan dan penuh kegugupan. Walaupun Wang Yibo masih belum sepenuhnya mabuk, tapi mendapat perlakuan seperti ini membuatnya nyaris melayang. Ciuman itu bertahan beberapa lama. Keduanya tak bisa menahan diri lagi. Ciuman itu tetap terasa indah dan mendebarkan meskipun diawali dengan perasaan kacau dan di bawah pengaruh alkohol.

Rasa manis bibir Xiao Zhan bercampur dengan aroma anggur, menjadikan Wang Yibo sulit mengendalikan gairahnya. Ditambah Xiao Zhan yang dalam kondisi mabuk membuat ciuman dan sentuhan di antara keduanya kian panas dan liar. Keduanya nyaris tidak sadar sejak kapan pakaian mereka berjatuhan ke lantai, dan tubuh polos Keduanya nampak putih dan tanpa noda. Mereka saling memeluk erat, hasrat yang kuat terus menuntut keduanya sampai waktu tak bisa menentukan berapa lama mereka terus meraih rasa sampai ke puncak teratas.

Xiao Zhan hanya merasakan aliran darahnya semakin berdesir cepat seiring perlakuan lembut Wang Yibo. Suhu tubuh mereka meningkat membuat suasana kamar terasa hangat.

𝐄𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠𝐥𝐢𝐧𝐠 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐢𝐧 𝐒𝐡𝐚𝐧𝐠𝐡𝐚𝐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang