Taehyung's family ( Benci 2 )

68 7 0
                                    

Eunhee pov

Lalu aku segera turun ke bawah untuk membereskan rumah. Tak lama setelah itu kudengar seseorang sedang mengetik password rumahku dan tak lama setelah itu pintu pun terbuka.

" Aku pulang! " Teriak seseorang yang pasti itu Taehyung oppa. Lalu dia berjalan ke arahku lalu segera memelukku erat.

" Maafkan aku sudah meninggalkan kalian " Lirihnya pelan. Aku hanya menghela napas pelan.

" Tak apa oppa " Ucapku.

" Soonie ada dimana? "

" Di atas , sana dia sudah merindukanmu " Ucapku pelan. Aku sengaja tidak menceritakan semuanya kepada Taehyung. Biarkan dia yang menyelesaikan semuanya.

Taehyung pov

Hari ini aku baru bisa pulang dari lokasi syuting. Huh sangat melelahkan. Sesampainya di rumah aku hanya melihat istri ku yang sedang membereskan rumah setelah itu segera kupeluk dia, jujur aku sangat merindukannya.

" Soonie ada dimana? " Tanyaku menyadari bahwa putraku Taesoon tidak ada.

" Di atas, sana dia sudah merindukanmu " Ucap Eunhee kepadaku. Aku segera mencium keningnya lalu segera menuju keatas.

Sesampainya di kamar aku segera masuk dan melihat Taesoon yang sedang asik bermain dengan mainannya.

" Soon-ah daddy pulang " Ucapku. Sontak membuatnya terdiam membeku. Aku langsung menghampiri nya dan memeluknya erat.

"Ada apa? " Ucapku bingung saat melihatnya terdiam.

" Wepasin soonie hiks. Soonie ndak mawu cama daddy hiks, soonie benci daddy! " Teriaknya sambil memberontak dipelukanku. Segera aku melepaskan pelukannya dan menatapnya bingung.

" Hei, ada apa? " Tanya ku bingung. Dia hanya diam lalu berlari ke bawah. Aku segera mengejarnya takut nantinya ia terjatuh.

" Mommy hiks "  Ucapnya lalu memeluk Eunhee dengan erat. Ada apa dengannya? Mengapa dia menghindariku? .

" Nanti ku jelaskan " Ucap Eunhee  seperti mengetahui apa yang ada dipikirkanku , lalu menggendong Taesoon bermaksud untuk Menidurkannya. Apa aku membuat kesalahan sampai dia begitu takut kepadaku.

Beberapa menit kemudian Taesoon tertidur karena kelelahan menangis. Eunhee segera membawanya ke kamar aku juga mengikuti nya dari belakang.

Sesampainya dikamar Eunhee sudah menidurkan Taesoon dan aku segera menghampirinya.

" Katakan kepadaku, dia kenapa?" Tanyaku sedu.

" Huh, dia kecewa denganmu oppa, kurasa dia benar benar butuh dirimu sekarang. Kau tahu oppa, dia menangis dengan keras saat kau menutup teleponnya. Aku sengaja tidak menceritakan ini karena aku tidak mau membebanimu, hah.. Kau yang selesaikan ini, aku sudah memberinya pengertian oppa. " Ucap Eunhee yang sontak membuatku membeku.

" Aku gagal menjadi seorang ayah , bisa bisanya membuat anakku sendiri membenciku " Tanyaku pelan. Tanpa sadar air mataku turun.

" Hei, menurutku oppa adalah ayah yang terbaik, tetapi dia hanya perlu dirimu sekarang, Nanti dia akan mengerti dengan sendirinya. Jangan menangis " Ucap Eunhee lalu memelukku. Aku hanya menangis dipelukkannya, sekarang yang aku rasakan hanyalah rasa bersalah .

" Baiklah , aku harus pergi ke rumah Inso sekarang, aku sudah berjanji untuk ke rumah nya sekarang . Kau selesaikan masalah ini, arra? Aku pergi " Ucap Eunhee lalu mengecup pipiku.

Cup..

huh..

" Maafkan daddy, sayang " Bisikku pelan , lalu pergi ke kamarku untuk membersihkan tubuhku ini.

Setelah selesai membersihkan tubuhku ini aku mutuskan untuk kembali ke kamar Taesoon. Aku hanya duduk diam sambil memikirkan bagaimana cara supaya Taesoon tidak marah kepadaku. Sampai tiba tiba dia menggeliat terbangun .

" Sudah bangun? " Tanyaku pelan.

" Mommy! Hiks Mommy huwee Taesoon nda mawu cama daddy hiks hiks hiks " Teriaknya menangis.

" Hei, Soon-ah ada apa, katakan pada daddy. Kenapa soonie menghindari daddy ? " Tanyaku pelan. Dia hanya menangis sambil mengindariku . Aku sedih melihatnya menghindariku seperti ini apalagi sampai membenciku.

" Hiks daddy ndak cayang cama soonie ! " Ucapnya sambil menghindariku.

Tanpa sadar air mataku mengalir dengan deras. Aku sudah tidak tahu harus bagaimana lagi.

" Soon-ah, maafkan daddy. Daddy tahu daddy salah hiks maafkan daddy " Lirih ku pelan dia hanya terdiam sambil menatapku sesekali sesenggukan.

" Hiks, daddy minta maaf hiks. Baiklah jika kamu tidak ingin memaafkan daddy, tapi ingat daddy sangat menyayangi mu . Maafkan daddy. " Ucapku pelan. Lalu dengan pelan aku beranjak keluar ke kamar. Tapi tiba tiba ada tangan yang memelukku dari belakang yang sontak membuatku menoleh.

" Hiks daddy soonie minta maaf hiks, maafkan soonie daddy " Ucapnya sambil memelukku erat. Aku menghadapkan badanku lalu segera membalas pelukan nya.

" Daddy yang salah, sayang. Maafkan daddy yah " Dia hanya mengangguk sambil memelukku erat.

" Mommy tidak dipeluk juga, baiklah " Ucap Eunhee tiba tiba sudah berada di pintu sambil menatap kami.

" Soonie juda cayang mommy! " Pekiknya lalu melepas pelukanku dan memeluk Eunhee dengan erat. Aku segera mengikutinya dan memeluk mereka juga.

" Sudah, soonie tidak boleh seperti itu kepada Daddy yah, daddy melakukan itu semua juga untuk soonie " Ucap Eunhee sambil mengusap air mata Taesoon.

" Ne, mommy"

" Baiklah, mommy sudah menyiapkan makanan. Ayo makan " Ucapnya sontak membuat Taesoon menatapku.

" Ingin berlomba, son? "

" Ne, daddy! " Pekiknya lalu langsung berlari ke bawah.

" Taesoon! Jangan berlari! " Teriak Eunhee. Aku hanya tertawa.

" Lihat saja oppa jika terjadi sesuatu, kau yang ku salahkan! " Ucapnya yang sontak membuatku diam.

Bangtan Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang