Jungkook's family ( Kesal)

156 7 0
                                    


Jiwon pov

" Eunghh" Lenguh ku . Saat merasakan cahaya matahari tiba tiba masuk ke dalam kamarku tanpa izin. Pertama kali yang kulihat adalah wajah suamiku,

Jeon jungkook.

Siapa yang tidak mengenal dia? Mantan member boyband yang terkenal di seluruh dunia, BTS.

aku masih tidak menyangka bahwa akan menikah dengan salah satu membernya.

Aku dan Jungkook sudah menjalani hidup bersama selama 2 tahun dan dikaruniai seorang anak yang bernama Jeon Jaehan, dia benar benar mirip dengan Appa nya hehehe. Dia baru saja menginjak umur 2 tahun bulan lalu.

Oke sekarang kembali ke cerita...

Ku lihat wajah Jungkook yang terlihat lelah memang setelah mereka memutuskan bubar. Jungkook meneruskan kariernya menjadi penyanyi soloist. Karena itu juga dia sering pulang larut dan bahkan dia tidak pulang berhari hari. Huh, beginilah hidup bersama seorang artis papan atas..

Setelah itu aku memutuskan ke dapur untuk membuat sarapan. Sesampainya di dapur aku langsung berkutat dengan alat alat yang tersedia di sana. Hari ini aku memutuskan untuk memasak bibimbap.

Setelah menyiapkan semuanya aku langsung pergi keatas untuk membangunkan Jaehan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah menyiapkan semuanya aku langsung pergi keatas untuk membangunkan Jaehan.

Ckrekk

" Jaehan, bangun. Ayo kita sarapan " Ucapku sambil menepuk punggungnya pelan.

" Sebental yagi, eomma. Jae macih menantuk " Ucapnya pelan.

" Eomma, sudah membuatkan mu bibimbap sayang. Ayo kita bangunkan appa mu! "

" Up eomma! " Ucapnya sambil mengangkat kedua tangannya di udara.

" Aigoo, sudah besar masih ingin di gendong, hmm? "

" Jae, menantuk " Ucapnya pelan lalu menyandarkan kepalanya di bahuku aku yakin dia tertidur lagi.

Aku segera pergi ke kamarku dan Jungkook. Di sana Jungkook tampak masih terlelap tanpa terusik sedikit pun.

" Oppa, bangun ini sudah pagi. Bukankah hari ini oppa ada jadwal? " Ucapku sembari menggoyangkan tubuhnya. Dia tidak bereaksi sama sekali, memang kalau kelinci bongsor ini sudah tidur sangat susah untuk dibangunkan.

" Jae, bangunkan appa mu yah"

" No, appa cucah untuk dibanuntan eomma. Jae lelah " Ucapnya pelan.

" Oppa! Bangun kau tahu sekarang sudah pukul 9 pagi! " Teriak ku di sebelahnya. Dan benar saja dia langsung bangun karena terkejut. Padahal ini baru jam 7 aku sengaja mengerjai nya.

" Apa kenapa kau tidak membangunkan ku?! " Ucapnya panik. Aku yang tidak bisa menahan tawaku itu pecah seketika.

" Hahahaha, kau lucu sekali! Hahaha " Tawaku kencang. Sampai tidak sadar jika Jaehan terkejut karena tawaku hingga menangis.

"Huwee, hiks hiks huwee hiks "

" Astaga, eomma minta maaf ne? Jangan menangis " Ucapku sambil mengusap air matanya.

" Cepatlah mandi oppa, lalu segera sarapan di bawah " Jungkook hanya mengangguk dengan muka kesalnya.

Aku langsung turun ke bawah sambil menenangkan Jae yang sedari tadi menangis.

" Sudah jae, eomma minta maaf ya. Maafkan eomma arra? " Ucapku pelan dia hanya mengangguk pelan.

" Eomma sudah membuatkan bibimbap kesukaanmu, cha ayo kita makan! " Ucapku. Lalu segera menaruh Jaehan di kursi Khususnya.

" Tunggu appa " Ingat ku saat melihatnya ingin memakan makanannya.

" Uh appa yama cetayi! " Ucapnya kesal . Aku hanya terkekeh pelan. Tak lama setelah itu Jungkook turun dengan pakaian rapihnya.

" Good molning, appa! " Pekik Jae.

" Morning " Ucapnya lalu melihat ku.

" Apa? "

" Tidak berniat menyapa suamimu ini? " Ucapnya.

" Huh, selamat pagi kelinci bongsor ku " Ucapku. Dia hanya tersenyum.

" Eomma, apa jae cudah boyeh mamam? "

" Sudah sayang, ingin makan sendiri atau eomma suapi? "

" Jae mamam cendili caja " Ucapnya lalu memakan bibimbap nya dengan lahap.

" Oh, iya sepertinya aku tidak akan pulang untuk satu bulan ke depan" Ucap Jungkook tiba tiba.

" Oppa pergi lagi? Padahal kemarin oppa baru saja pulang. Sekarang pergi lagi ? " Ucapku murung.

" Bukan seperti itu, aku harus mengurus albumku bersama Yoongi Hyung "

" Terserah lah " Ucapku pasrah. Aku langsung memakan makananku .

" Eomma, jae mawu yagi, boyeh?" Ucap Jae tiba tiba.

" Jae ingin lagi? " Jae mengangguk dengan cepat.

" Baiklah, eomma ambilkan " Ucapku lalu mengambil bibimbap lagi dari dapur.

" Nah, habiskan ya " Jae mengangguk dengan cepat . Walaupun dia baru berumur 2 tahun dia sudah bisa memakan sendiri meski berantakan. Aku tersenyum melihatnya memakan makanannya dengan lahap.

Setelah selesai aku memutuskan untuk mencuci piring dan segera membersihkan meja makan. Yah aku melarang Jungkook untuk menyewa asisten rumah tangga. Jika masih bisa ku kerjakan kenapa harus orang lain. Lagipula menurutku itu sangat merepotkan. Harus mengeluarkan biaya lebih lagi.

" Sayang " Aku tahu ini suara Jungkook tetapi Aku hanya diam.

" Hei, kau marah?" Tanyanya sambil memelukku dari belakang.

" Ck, lepas kau tidak lihat aku sedang mencuci piring?!" Ucapku kesal.

" Maafkan aku "

" Untuk apa, lagipula kau tidak salah . Sudah sana temani Jae "

" Hei, jangan marah "

" Memangnya siapa yang bilang aku marah. Sana! " Jungkook hanya menghela napas pelan lalu melepaskan pelukannya dan pergi ke ruang tengah.

Setelah selesai aku segera menyusul mereka dan menggendong Jae.

" Tidak ke agensi? " Tanya ku

" Huh, aku minta maaf, oke? jangan marah "

" Sudah ku bilang bukan, aku tidak marah hanya....hanya...aku sedikit kecewa " Ucapku pelan. Lalu Jungkook segera berdiri dan memelukku.

" Maafkan aku " Aku hanya diam

" Eomma, eomma main cama Jae caja " Aku hanya mengangguk.

" Baiklah aku pergi yah, Hati-hati. Jika ada apa apa telepon aku " Ucap jungkook melepas pelukannya lalu mengecup keningku dan pipi Jaehan.

Cup

Cup

" Aku pergi dulu " Ucapnya lalu pergi keluar.

" Hati hati! " Teriakku. Setelah itu aku segera membawa Jaehan menuju ke atas untuk memandikan nya.

Bangtan Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang