Jin's family (ngambek)

63 4 0
                                    

Taena pov

Malam ini aku berasa di mansion bersama anakku yang sedang mengerjakan PR.

" Mommy, apakah ini cudah badus? " Tanya Yoosun dengan semangat. Aku hanya mengangguk sekilas sambil mengusap kepalanya pelan.

" Mommy, yoona juda badus tan " Ucapnya riang.

" Kalian semua bagus, sudah ayo selesaikan dengan cepat setelah itu ayo kita makan " Ucapku . Mereka hanya mengangguk lalu menggambar dengan cepat. Aku segera pergi ke dapur untuk memasak makan malam.
Aku hanya membuat japchae, dan mandu untuk mereka.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selsai aku segera memindahkan nya ke meja makan di sana sudah ada Yoosun dan Yoona yang sudah menungguku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selsai aku segera memindahkan nya ke meja makan di sana sudah ada Yoosun dan Yoona yang sudah menungguku.

" Mommy, yama cetayi! " Ucap Yoona kesal.

" Maafkan mommy , ne. Nah sekarang kalian makan dihabiskan , arraseo " Mereka hanya mengangguk dan langsung memakannya dengan lahap. Aku juga ikut makan bersama mereka sesekali melihat mereka dan tersenyum gemas. Mungkin hari ini Seokjin oppa tidak akan pulang lagi. Huh, sudah biasa bagiku di tinggal berhari-hari dengannya.

Ah aku dan Seokjin oppa sudah menikah 6 tahun lalu dan aku dikaruniai satu anak kembar tidak identik bernama Kim Yoosun dan Kim Yoona. Dan sekarang mereka sudah berumur 5 tahun dan juga sudah mulai masuk ke kinder garden.

" Jika sudah selesai kalian mandi, mandi sendiri bisa kan? " Tanyaku dan dibalas anggukan oleh mereka.

" Ciapa yang naik duyuan itu adalah pemenangna! " Ucap Yoosun lalu berlari ke atas dan diikuti oleh Yoona.

" Jangan berlari! " Teriakku saat melihat mereka berlari ke atas.

Aku hanya menggelengkan kepalaku , dan dengan cepat aku membereskan mansion ku yang sudah sangat berantakan ini. Tak lama setelah itu mereka berdua turun dengan semangat.

" Aku menang! " Pekik Yoona saat sampai di ruang tamu.

" Kau culang! Aku tidak inin belmain belcamamu agi! " Ucap yang satunya tak Terima. Huh ini akan berlangsung lama.

" Aku tidak culang, kau saja yang lamban! " Teriak Yoona aku hanya menghela napas pelan lalu menghampiri mereka.

"Jangan bertengkar, memangnya mommy pernah mengajarkan kalian untuk bertengkar, hmm? " Jelasku. Mereka hanya menundukkan kepalanya.

" Sudah sekarang tidak usah bertengkar lagi. " Ucapku lalu mengusap kepala mereka berdua.

Tak lama setelah itu ada yang mengetuk pintu. Biasanya jika Seokjin oppa datang dia langsung masuk, jika ini bukan Seokjin oppa siapa yang datang malam malam seperti ini.

" Sebentar mommy buka pintu dulu, kalian diam sini dulu yah " Ucapku lalu segera pergi untuk membukakan pintu.

Ckrekk

Setelah ku buka pintu di sana terlihat seorang pria yang sedang bersandar pada tembok dan melihatku dengan tatapan sayu.

" Nugusseyo? " Tanyaku padanya. Tiba tiba dia tertawa dengan keras dan berjalan ke arahku.

" Chagi~ oppa merindukanmu "

Apa apaan dia?! Kenal juga tidak dan memanggilku chagi! Tidak sopan.

" Permisi, sepertinya anda salah kamar, aku sama sekali tidak mengenalmu " Ucapku kesal.

Tiba tiba dia melihatku dengan tatapan tajam dan secara spontan memelukku dengan erat.

" Ya! Lepaskan! " Ucapku sambil memukul mukul punggunya dengan keras.

" Chagia ~ jangan seperti itu, eoh. Oppa merindukanmu " Ucapnya di depan muka ku dan bau alkohol pun langsung menyeruak ke dalam indra penciuman ku.

" Kau mabuk! " Teriakku sambil terus memberontak tiba tiba...

" Ya!! Kau apakan istriku! " Ucap seseorang tiba tiba langsung menarik orang tersebut dan membawaku masuk.

" Op-oppa? " Ucapku gugup. Dia hanya menatapku datar.

" Bisa jelaskan, apa itu tadi nyonya Kim?! " Ucapnya penuh penekanan dengan tatapan tajamnya.

" Dia tiba tiba mengetuk pintu lalu langsung memelukku secara tiba tiba oppa, dia mabuk! Sungguh aku tidak berbuat apa apa " Jelasku.

" Oh " Singkatnya lalu berjalan meninggalkanku dan menghampiri kedua anak anaknya.

" Anak daddy sudah wangi, hmm?" Mereka hanya mengangguk dengan antusias.

" Dad, tadi ciapa yang menetuk pintunna ? " Tanya Yoosun yang sudah berada di gendongan Seokjin oppa. Dia hanya terdiam sambil melirik ku pelan dan menghela napas pelan .

" Dia hanya salah rumah " Ucap Seokjin oppa lalu membawa Yoosun dan Yoona ke kamar. Aku yakin dia akan merajuk dan ini akan berjalan lama. Huh.. Setelah itu aku memutuskan untuk pergi ke kamar Yoosun dan Yoona untuk menidurkan mereka.

Seusai menidurkan mereka aku segera menuju kamar tidurku dan melihat Seokjin oppa yang sedang berbaring di kasur sambil memainkan ponselnya.

" Oppa " Panggil ku pelan dan memeluknya dari samping. Dia hanya diam dan terus memainkan ponselnya.

" Maafkan aku, oppa " Lirih ku dia hanya diam. Huh besok saja aku menyelesaikan ini semua. Tubuhku sangat lelah di tambah lagi tadi namja itu memelukku dengan erat, ah badanku.

Karena tak kunjung mendapat jawaban aku segera melepas pelukannya dan memutuskan untuk tidur.

Bangtan Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang