Jin's family (Bully)

53 5 0
                                    

Taena pov

Hari ini aku bangun pagi seperti biasanya dan langsung menyiapkan untuk kedua anakku. Seokjin oppa sudah tidak pulang dari 3 hari lalu , katanya sih dia akan pulang lusa . Hari ini aku memutuskan untuk membuatkan mereka pancake .

Setelah itu aku memutuskan untuk membangunkan mereka berdua.

Ckrekk

" Yoosun-ah, Yoona-ya bangun ini sudah pagi, bukankah kalian harus pergi ke kinder garden? " Ucapku sembari mengelus pipi mereka.

" Eunghhh mommy, up! " Lenguh Yoona sembari mengangkat kedua tangannya di udara.

" Yoosun-ah bangun " Ucapku sembari menggendong Yoona.

" Mommy, cudah pagi? " Tanyanya.

" Sudah pagi sayang, ayo kita mandi " Ucapku lagi dan menggandeng tangan Yoosun menuju kamar mandi.

Seusai memandikan nya aku segera memakaikan mereka baju dan membawa mereka turun.

" Hali ini kita mamam pancake, mommy? " Tanya Yoona pada ku

" Iya, sayang cepat di habiskan , mommy sudah memasukan bekal kalian di tas, jangan lupa di makan , eoh? " Mereka hanya mengangguk dan terus memakan pancake nya dengan lahap.

" Ne mommy " Ucap mereka serempak lalu melanjutkan makanannya.

Setelah selesai aku langsung bersiap dan mengantarkan mereka menuju kinder garden.

" Jangan nakal, arra? . Dengar kan ketika saem berbicara dan jika ada yang mengganggu kalian jangan di balas, paham? " Ucapku penuh penekanan. Mereka hanya mengangguk. Lalu segera ku kecup kedua puncak kepala mereka.

" Sana masuk" Mereka langsung berlari kedalam. Setelah memastikan  mereka pergi ke dalam aku bergegas untuk pulang. Sesampainya di rumah mendadak perasaan ku tidak enak, entah pertanda apa tapi perasaanku terus gelisah.

❤❤❤❤❤

Sekarang aku sedang menonton televisi sambil menunggu waktu untuk menjemput kedua anakku, tiba tiba ponselku berbunyi menandakan ada panggilan masuk.

" Yeobeseyo? "

"Apa benar ini ibu dari
Kim yoosun dan kim Yoona?"


" Ya, saya sendiri ada apa? "

" Kami dari pihak sekolah
Ingin memberitahu bahwa
Kim Yoosun dan Kim Yoona
Sedang dalam menuju perjalanan ke rumah sakit"

" rumah sakit? Memangnya apa yang terjadi?! " Ucapku panik.

" Anak ibu, menjadi korban pembullyan. Sekarang berada di ansan hospital "

" Baiklah saya ke sana sekarang "

Tut tut tut

Sudah ku bilang perasaanku tidak enak sendiri tadi, apa yang harus ku lakukan sekarang?!. Aku segera menelepon Seokjin oppa, aku benar benar panik kenapa bisa kedua anakku menjadi seperti itu  aishhh!! . Setelah itu aku memutuskan untuk pergi menuju rumah sakit menggunakan mobil . Aku sudah tidak peduli lagi dengan lampu lalu lintas yang menjadi merah yang ada di pikiranku sekarang hanya anak anakku.

Sesampainya di rumah sakit aku langsung berlari ke arah meja informasi , dan langsung menyebutkan nama anakku.

" Ah pasien sedang di tangani, ibu bisa menunggu di depan ruangan sana "

Dengan cepat aku langsung berlari ke depan ruangan yang di tunjuk oleh perawat tadi.

Aihh, kenapa Seokjin oppa tidak datang datang ke rumah sakit, apa dia tidak peduli dengan kedua anaknya. Aku sedari tadi hanya berdoa di dalam hati supaya kedua anak anakku baik baik saja, aku serius jika sampai terjadi sesuatu dengan anakku, aku benar benar akan marah pada diriku sendiri.

Selang beberapa menit tiba tiba pintu ruangan tersebut terbuka dengan cepat aku berdiri dan menghampiri dokter tersebut.

" Dokter! Bagaimana keadaan anak saya?! " Ucapku panik sekaligus takut.

" Nyonya bisa ikut saya ke ruangan, mari" Ucap dokter tersebut lalu aku segera mengikutinya dengan perasaan khawatir.

Sesampainya di sana aku langsung duduk dengan pelan sembari menahan tangisan ku.

" Yoosun mengalami pendarahan di kepalanya karena benturan yang sangat keras, sedangkan Yoona kondisinya memburuk seiring waktu karena ada beberapa luka lebam di dadanya" Jelas dokter tersebut yang sontak membuat tangisan ku pecah seketika.

" Apakah semuanya hiks akan baik baik saja  ? "

" Untuk sekarang kita hanya bisa menyerahkan semuanya pada Tuhan " Ucap dokter tersebut. Aku hanya menunduk diam , sekarang aku benar benar merasa bersalah kepada kedua anakku. Aku emang ibu yang bodoh.

" Ah, saya permisi " Lirih ku pelan lalu meninggalkan ruangan dokter tersebut. Aku hanya menatap kosong lorong rumah sakit , aku benar benar marah pada diriku sendiri. Tak lama setelah itu Seokjin oppa datang bersama Taehyung oppa dengan napas yang terengah-engah.

" Apa yang terjadi?! " Ucap Seokjin oppa sembari memegang kedua pundakku.

" Hiks oppa mereka hiks kritis oppa " Lirih ku pelan.

" Aishh... Bagaimana bisa?! "

" Mereka di bully oppa hiks Yoosun mengalami pendarahan sedangkan hiks Yoona kondisinya memburuk oppa " Lirih ku pelan.

Bugggg

Seokjin oppa memukul tembok rumah sakit dengan keras. Aku hanya menutup mataku sesekali terisak.

" Hyung sudah " Ucap Taehyung oppa sembari menahan Seokjin oppa.

" Benar benar! Bagaimana bisa kau membiarkan anak kita seperti itu?! Jika saja kamu tidak membawa mereka ke sekolah hari ini PASTI INI TIDAK AKAN TERJADI! " Teriaknya tepat di  depan muka ku. Aku hanya dapat memejamkan mataku, untuk sekarang aku sama sekali tidak berani membalas perkataan Seokjin oppa karena memang apa yang dia sampaikan  itu benar.

Plakk..

Seokjin oppa menampar pipiku dengan keras, bahkan sekarang semua orang sudah memusatkan perhatiannya padaku.

" DASAR TIDAK BECUS! " Teriaknya. Aku hanya terisak dengan keras , sekarang rasa malu ku seperti sudah hilang, aku benar benar tidak memedulikan orang orang lain lagi.

" Hyung ini di rumah sakit! " Ucap Taehyung.

" Ck, terus aku harus apa?! Anakku sedang kritis! "

" Hyung, pelan pelan saja. jangan gunakan kekerasan seperti itu! " Ucap Taehyung oppa.

" Hah... Terserah lah! " Ucap Seokjin oppa lalu mendudukan dirinya di salah satu kursi di sana.

Bangtan Married LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang