Salju yang Panas

4.2K 459 52
                                    

(ノ・ェ・)ノ


ヾ(〃^∇^)ノ♪


it's d!!! datang bawa chapter baru!!!

yeayyyy / 😆😆😆/

so, how are you? i hope you fine like me 😗💚

selamat menikmati chapter baru ini, dan gua warning sekali lagi karena ke depannya bakal lebih dark *semoga*, ini hanya fanfiction yak, semua hanya karangan dan gua sebagai si pembuat cerita hanya minjem nama, okay?

karakter tae yah, gitu, gua bikin jahat tapi aslinya kagak, i know that and you must be know well than me 😂

so, enjoy this chapter

welcome to my world

enjoy reading 😗

and start 😎😎
























"Oppa!"

"Oppa! Hikss!"

"Oppa~~"

"OPPA!!!"

"Kenapa... kau memasang wajah marah padaku?"

"Oppa...."

TOK TOK TOK

"Hahh!!"

Keringat mengalir dari pelipis turun ke tulang pipi, rahang lalu kerah kemejanya. Ia mengusap keringat itu, merapihkan sedikit rambutnya, berjalan ke pintu lalu membukanya. Menampilkan wajah Suran yang mendadak khawatir melihat si pembuka pintu-Yoongi-keluar dengan keringat deras.

"Sonsaengnim, kau baik-baik saja?"

Yoongi mengangguk, berusaha tersenyum lalu pandangannya turun ke tabel pasien yang dibawa Suran. "Apa itu riwayat pasien yang harus aku temui siang nanti?" tanya Yoongi merebut tabel itu dan mulai membacanya.

"Ya, Sonsaengnim ada jadwal pukul sepuluh sampai dua siang. Ada dua pasien rawat jalan yang konsultasi dan tiga pasien baru," jelas Suran. Yoongi mengangguk, menggumama terima kasih lalu menutup pintu ruang kerjanya. Suran terkejut, menatap sedih pintu di depannya tertutup begitu saja.

Sementara di dalam, Yoongi meletakan asal tabel itu ke atas meja. Ia melangkah ke lemari bukunya, membuka salah satu buku rahasianya yang ternyata sebuah tempat obat. Matanya memandang miris obat itu lalu pantulan wajahnya di kaca lemari.

"Aku juga manusia..." lirih Yoongi mengambil obat penenangnya dan langsung menelan tanpa berpikir lagi.

Ia kembali duduk di kursinya, meminum air lalu memejamkan matanya. Nafasnya ia tarik perlahan, tangannya membuka simpul dasi dan kancing teratas kemejanya. Kemudian ia melempar jas dokternya ke lantai, menggulung lengan kemejanya sampai ke siku dan matanya terbuka perlahan.

"... aku juga manusia."




























































...

Pagi-pagi sekali, Jimin sudah menemui bos agensinya. Bang PD, alpha gemuk yang sudah membuat namanya bersinar itu memasang wajah penuh kerutan. Wajah itu sudah berkerut tapi sekarang semakin bertambah berkerut. Jari-jari gemuk itu saling tertaut, bibir itu saling mengulam dan mata lurus ke Jimin.

"Ada apa?"

"Kim SoHee sonsaengnim di-"

"Mengundurkan diri? Lalu siapa berikutnya?" tanya Jimin santai sambil membenarkan letak kaca mata hitamnya. Bang PD menghela nafas, menunduk sebentar lalu menatap Jimin.

Your Eyes Tell [YoonMin] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang