Niddhavellir

3.2K 418 60
                                    

(ノ・ェ・)ノ




















ヾ(〃^∇^)ノ♪












haiii, it's d 😆😆😆💚💚💚💚

gimana, kalian yg nonton BTS di TV? seneng? gua gak nonton, karena kagak ada TV 😂 jadi cuma lihat di yutub,

gua bangga banget nonton perform nya WG /my baby rap 😭 grup musik Indo favorit aing dari jaman masih ada si Billy sampe skrng digantiin gerald/

okay, back to this story 😂

enjoy, ada manisnya kok nggak mewek aja 😂😂

so, welcome to my world

enjoy reading

and startttt 😎😎😎😎



































"Kenapa rambutku harus dipangkas habis?"

NamJoon yang sedang mengupas apel untuk SeokJin mendongak. Ia melakukan tarikan nafas panjang melihat kekasihnya ini terus-terusan mengeluh soal rambutnya di botak tanpa seizin si pemilik.

Bagaimana caranya meminta ijin?

SeokJin saja tidak sadar setelah insiden di parkiran bassment dua hari lalu.

"Tempurung kepalamu dibuka, hyung. Jadi, rambutmu harus di pangkas."

Kini giliran SeokJin yang menghela nafas. Ia meletakan cermin yang tadi ia gunakan untuk berkaca di atas dadanya. Mata bulatnya memandang NamJoon yang sedang serius mengupas apel. Kedua matanya berkedip secara konstan, tersenyum lalu terkekeh melihat NamJoon tersenyum lebar karena berhasil mengupas satu apel.

"Lucu~"

NamJoon menoleh, menyuapkan hasil kupasan apelnya ke mulut SeokJin yang langsung dikunyah. Pria yang duduk di samping ranjang SeokJin tersenyum, mengusap pipi lalu kepalanya yang masih berbalut perban.

"Cepat keluar dari rumah sakit, kau harus segera wajib militer," ucap NamJoon.

SeokJin mengerucutkan bibirnya, menelan apel di mulutnya lalu menyentak tangan NamJoon dari kepalanya. "Jadwal wamilku pasti diundur karena cedera kepalaku ini," ucap SeokJin kemudian menundukan matanya ke bawah lalu ke wajah NamJoon.

"Jimin..."

Ia bisa melihat senyum di wajah NamJoon menghilang mendengar nama yang keluar dari bibirnya. Tarikan nafas ia ambil, lalu tangannya yang tidak terhubung ke infus menggenggam tangan NamJoon, mengusap punggung tangan itu dengan senyum kecil.

"Kau sangat mengenal Jimin, kan?"

NamJoon masih tidak menjawab. Wajahnya mulai dipalingkan dari mata bulat SeokJin yang tertuju ke matanya. SeokJin mengerang, menarik atensi NamJoon agar kembali ke matanya.

"Kenapa tidak menatapku, NamJoon-ah..." tanya SeokJin dengan suara lembutnya.

Alpha yang sudah menjadi kekasihnya itu menarik nafas lalu menatap SeokJin. Memperlihatkan kedua mata NamJoon yang merah dan berembun.

"Jangan marah padanya. Jimin tidak sengaja mendorongku, hm?"

Masih tidak ada respon dari NamJoon. SeokJin memaksakan badannya untuk bangun, menangkup wajah NamJoon lalu mengusap kedua pipi NamJoon yang menyimpan dimple.

"Kau tahu dia sudah melewati banyak hal sulit sejak lahir. Meskipun dia tidak menunjukannya, Jimin sangat menyayangimu sebagai kakaknya, hm?" SeokJin membujuk dengan suara lembut dan usapan halus di wajahnya.

Your Eyes Tell [YoonMin] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang