(ノ・ェ・)ノ
ヾ(〃^∇^)ノ♪
haii, it's d
hmmm, gimana kabarnya?
tolong, aminin keinginanku sekarang :) ini antara hidup dan matiku :) serius :)
hampir full flashback :) ehehe
so, welcome to my worldenjoy reading
and starttt 😎😎😎😎
Selepas menangis tanpa henti di ruang makan private itu. Yoongi memutuskan kembali ke dorm dan menemui Jimin. Setidaknya ia lebih tenang melihat Jimin daripada sendirian.
Kebiasaannya perlahan-lahan berubah, tadinya Min Yoongi lebih senang menyendiri ketika mengingat adiknya. Sekarang, ia merasa lebih tenang setiap kali melihat wajah Jimin.
Langkahnya ia percepat naik ke kamar lotengnya, mengernyit heran melihat tirai pintunya terbuka. Pasti Jimin tetap ngotot menungguinya pulang. Ia memasang senyum, masuk ke kamarnya sambil melepas mantel dan tasnya. Netranya menangkap Jimin tengah duduk di dekat mejanya.
"Jimin-ah, kenapa belum tidur?"
Bukannya menjawab, Jimin malah menoleh ke wajahnya dengan tatapan berair. Keningnya berkerut, mengamati Jimin lalu beralih mengamati mejanya. Matanya membulat, tubuhnya menegang kaku layaknya kayu melihat buku harian adiknya terbuka lebar di atas mejanya.
"Bukan, kan?"
Yoongi tidak bicara sama sekali, matanya lurus memandangi wajah Jimin.
"Ini.... bu...kan hyung?"
Yoongi menunduk, mengambil beberapa langkah mendekati Jimin. "BUKAN, KAN!!!!"
Yoongi menghentikan langkahnya, menunduk dengan mata ikut memerah dan ekor mata kirinya meneteskan air mata. Jimin terpaku, tubuhnya lemas dengan air mata menyapa pipi tirus Jimin.
"Bu... bu...kan, kan? Hyung.... hyung.... bukan kakak Min Yoonji?"
"Jimin-ah...."
"Hyung!" Jimin memberanikan diri mendekat, mengguncang tubuh Yoongi untuk menatapnya.
"HYUNG!!! BUKAN KAKAK YOONJI, KAN? BUKAN, KAN?!! HYUNG!!! TOLONG JAWAB AKU!!! HYUNG!!!! AKU MOHON, HOO!!!!"
Yoongi menelan salivanya susah payah, memejamkan matanya lalu memandang wajah Jimin.
"Jim-"
"Tidak...."
Jimin menjauh, matanya bergerak ke kanan dan kiri, kedua tangannya meremat rambutnya sendiri dan isak tangisnya mengencang.
"AKU MOHON BUKAN KAU!!!!"
"Maafkan aku...."
Yoongi mendongak, tersenyum dengan bibir bergetar serta kepala mengangguk, "Maafkan aku karena berbohong padamu.... maafkan aku...."
Jimin tidak bisa mengatakan apapun lagi, tubuhnya merosot ke bawah, tangannya meremat rambutnya sendiri, tangisnya mengencang bersamaan dengan kepalanya bergerak ke kanan dan kiri.
"Hikss.... maafkan aku...."
"Jimin-ah...."
"Maafkan aku.... hiksss.... maafkan aku.... maaf karena membunuh dia... hiksss.... AKU MEMBUNUH DIA.... HIKSSS! AKU!!! HIKSSS!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Tell [YoonMin] ✔️
FanfictionPark Jimin, omega laki-laki pertama yang berhasil debut sebagai anggota boyband. Tidak ada yang menyangka Park Jimin masih bisa hidup ditengah stigma masyarakat soal omega. Namun, yang mereka tidak tahu Park Jimin berulang kali menahan kesakitan seo...