XXXIII

4.3K 578 294
                                    

Double update buat minggu ini karena beberapa minggu sebelumnya nggak sempat yaa. Enjoy~ ^^
P.S: Yang rame dong komennya, hehe :")

.

.

.

= UNTUK KEMBALI HIDUP, KAU HARUS MENUNGGU, MENGHIRUP DEBU HINGGA PARU-PARUMU TERSUMBAT DAN SAKIT =

.

.

.

Playlist: Keep You Waiting-Kevin Garret, Can't Help Falling in Love (DARK)-Tomme Profitt feat. Brooke, Bed-SYML

.

.

.

Ratusan lilin bersinar bagai bintang-bintang kecil di tengah Malam Panjang. Sinar mereka memantul di rambut Donghyuck, menciptakan kerlap-kerlip bagai kupu-kupu. Sebagaimana kupu-kupu, sinar-sinar itu beterbangan, membawa lebih banyak cahaya, juga dentingan piala, tawa, sorak-sorai di aula, ketika Mark menutup pintu Aula Utama.

"Ke mana kita?" tanya Donghyuck, tetapi Mark memintanya diam dan menariknya ke depan, ke sebuah pintu kedua yang tersembunyi, mengarah ke undakan tangga kecil yang gelap.

"Kau bisa melakukannya?" tanyanya. Donghyuck ragu, sehingga Mark dengan mudah merangkul dan membantunya mendaki hingga puncak tangga, pun melepasnya demi meraih gagang pintu. Ketika pintu terbuka, musik di aula kembali mengisi telinga, disekat hanya oleh sepasang tirai merah.

Mata Donghyuck melebar takjub.

"Di mana kita?" tanyanya, menarik tirai di sebelah kiri demi menciptakan celah yang cukup untuk mengintip ke luar. Mark memperhatikannya, dengan hati-hati berusaha tidak terlalu dekat sebab bersemangat melihat figur-figur berwarna yang tengah berputar beberapa lantai di bawah mereka.

"Ini ruang penonton," jelasnya. Tempat itu adalah salah satu ceruk yang dibentuk sebagai galeri panjang yang mengitari aula utama, yang satu ini berposisi tepat di belakang singgasana sang tuan kastil, di ujung ruangan. "Di Clairs, tuan bangsawan tidak bisa mengambil keputusan tanpa berkonsultasi dengan para wanita pemimpin keluarga. Namun, Lembah tidak memperbolehkan wanita menghadiri rapat dewan, sehingga pendahuluku membangun galeri ini sebagai tempat para wanita yang lebih tua untuk mendengarkan rapat tanpa menghadirinya."

Ada beberapa ruangan seperti ini, tetapi Mark tahu bahwa yang ini adalah yang selalu ibunya gunakan ketika masih di Gyr, juga neneknya. Di tempat inilah sang Nyonya Gyr mendapati bahwa ia harus menikahi sang raja Lembah, tak mampu mengungkapkan satu pun kata protes sementara seluruh diskusi tengah berlangsung di bawahnya. Bukan berarti ia juga bisa mengatakan apa pun. Menikah atau ditaklukkan oleh Kekaisaran. Sebagaimana yang Mark dan Donghyuck lakukan bertahun-tahun setelahnya, Nyonya Gyr memilih untuk menikah.

"Pemandangan yang cukup indah, ya?" tanya Mark, tak mampu mengalihkan pandang dari Donghyuck yang tersenyum tipis, dengan mata yang penuh kelip dan takjub sembari tubuh bersandar pada langkan, menyingkap tirai ke samping untuk memandang ke bawah. "Aku kerap mengendap-endap kemari bersama Johnny ketika kami kanak-kanak. Pesta dansa selalu terasa membosankan bagiku."

"Iya juga, melihat secepat apa kau melarikan diri sekarang."

"Mungkin. Aku hanya tidak merasa tertarik berada di bawah sana apabila satu-satunya orang yang ingin kuajak berdansa tidak bisa berdansa denganku malam ini."

[🔛] Semanis Madu dan Sesemerbak Bunga-Bunga LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang