XLIV

3K 405 100
                                    

Hai! Maaf ya baru bisa update soalnya saia adalah pejuang skripsi, bung, hehe. Jadi realku lagi butuh perhatian banget T_T

Makasih banyak yaa buat yang udah setia nunggu. Selamat membaca~! ♡

.

.

.

= ADA SEBUAH KISAH SELUAS ANGKASA YANG TIDAK BERAKHIR DENGANMU, TETAPI KAU TETAP AKAN MENJADI TERLUKA =

.

.

.

Playlist: Designed to End-Belzifer & Emi Evans; Senescence (Cecile)-Isaak Wolf

.

.

.

Mereka berkendara hingga matahari terbenam, menuju Barat Laut, menuju Lintasan Peregrine, salah satu kota yang hilang di Clairs. Dulunya itu merupakan kota berdinding besar, tidak berbeda dengan Gyr, tetapi kota itu runtuh selama perang dengan Kekaisaran. Menolak menyerah, Tuan Peregrine lantas digantung mati, dan kota itu pun dibakar. Sejak saat itu, Peregrine menjadi kota terbengkalai. Gyr memiliki tentara yang ditempatkan di sana, tetapi tidak ada cukup orang untuk melindungi seluruh perbatasan. Lagi pula, Lintasan Peregrine hanyalah sebuah nama yang digunakan untuk sebuah jalan tua yang tidak dapat dilewati selama bertahun-tahun. Dari musim semi hingga musim gugur, sebuah sungai mengalir pada ngarai di antara kedua pegunungan di mana lintasan itu dulunya berada, membuatnya tidak mungkin untuk dilewati. Permukaan sungai akan membeku selama musim dingin, tetapi orang-orang dengan akal sehat tahu bahwa badai salju akan menyulitkan perjalanan mereka.

"Namun, meski kini musim dingin telah mendekati akhir, sungai itu pasti masih membeku. Dengan cuaca seperti ini, tetap akan butuh waktu lama untuk menyeberang," Renjun menimbang-nimbang, menunjuk Lintasan Peregrine di petanya. Mark berdiri di dekatnya untuk turut melihat.

"Dia tidak bisa mengambil lintasan Gyr," lanjut Renjun, "terlalu banyak penjaga di sana. Mereka telah menjelajahi desa-desamu sehingga akan tahu bahwa daerah itu sangat dilindungi. Dan dia jelas tidak bisa kembali ke Puncak Condor sejak para pengintai kami sudah diperingatkan. Lintasan Peregrine adalah satu-satunya harapan yang dia punya."

"Tapi, kalau Johnny sudah menerima pesanmu, dia kemungkinan juga mengarah ke sana," Mark mempertimbangkan. "Ada sesuatu yang tidak beres. Pria dari Eo itu, dia berjalan kaki sambil membawa sandera. Meskipun buru-buru, dia tidak akan bisa melewati lintasan itu sebelum Johnny tiba. Dia kemungkinan tahu kalau tidak akan berhasil."

"Yah, dia menjadikan seorang Omega bangsawan dari Lembah sebagai sandera," ujar Renjun. "Itu adalah asuransi terbesar bagi nyawanya, sejak dia tidak punya kuda dan tidak bisa mengalahkan kecepatan para tentara. Dia kemungkinan akan menggunakan pasanganmu untuk mengancam para tentara Gyr apabila mereka sampai menangkapnya."

Mark menggesekkan gigi dan menolak dorongan untuk meminta Renjun segera melanjutkan perjalanan. Kuda mereka butuh istirahat setelah membawa keduanya sepanjang hari, dan saat ini sudah terlalu gelap untuk pergi. Jalanan terlalu curam dan setengah membeku, salju yang setengah leleh menutupi parit serta tonjolan-tonjolan di jalan, membuatnya semakin berbahaya ketika malam.

Ia lantas membaringkan diri di permukaan tanah, di sebelah api kecil yang mereka nyalakan begitu memutuskan untuk berkemah. Terlepas dari ketidaksabaran Mark, kuda itu membutuhkan istirahat serta air, dan malam sebentar lagi turun. Mereka menjaga agar api tetap tersembunyi sebaik mungkin, di antara dua batu besar, sehingga tidak bisa dilihat dari jarak jauh. Mengabaikan kerutan cemas di wajah Mark, Renjun meraih beberapa roti pipih dari pelana dan menawarkannya kepada pemuda itu.

[🔛] Semanis Madu dan Sesemerbak Bunga-Bunga LiarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang