Chapter 02

7.2K 265 2
                                    

Happy reading✨

Setelah berziarah, kini mereka sudah berada di rumah megah dengan cat serba putih itu. Terpampang jelas foto keluarga milik Mahendra itu diruang tamu. Semua yang berada disana berdecak kagum, sebesar ini kah rumah keluarga Mahendra? Jika mereka tinggal disini, pasti sudah mereka jadikan tempat kost, soalnya rumahnya besar banget!

Putra meneguk ludahnya, matanya berbinar kala melihat seisi dalam rumah itu yang benar-benar rapih serta terlihat bersih. Pasti semua barang yang berada di rumah ini dibersihkan setiap hari. "Emang cuman rumah Bang Al doang yang kayak gini," ujarnya dengan tersenyum lebar dan berlari kecil kearah kulkas disana. Ia membuka pintu kulkas tersebut dan terkejut kala melihat isinya. "WOAH, GILA KOMPLIT BANGET ANJIR! GAK SALAH KITA PILIH RUMAH BANG AL!" teriaknya yang masih melihat isi kulkas itu dengan takjub.

Yutha yang mendengar itu pun menyampiri sahabatnya yang sedang berdiri disana. "Awas ngiler!" ujarnya sambil memasukkan satu buah apel kedalam mulut Saka.

Alarik menggelengkan kepalanya saat melihat adik kelasnya yang seperti itu. Ia mengajak sahabatnya serta Gilang untuk pergi ke kamarnya dan beristirahat disana.

Saka yang awalanya merebahkan diri di kasur milik Alarik kini bangkit untuk duduk dengan wajah yang suram. "Salah gak sih gua pacaran sama Celine?" tanyanya dengan suara yang pelan. Lantas, Rafael meliriknya malas, "Gak salah. Lu nya aja yang udah dikasih tau tapi trobos aja." jawabnya dan membuat Saka diam seribu bahasa.

Gilang berjalan kearah Saka dan merangkul pundak Saka, "Cinta beda agama itu cuman ada dua pilihan Bang. Pindah agama, atau berhenti sampai disini." ucapnya dan diangguki oleh semuanya. Farrel yang mendengarnya geli karna seorang Gilang bisa membahas hal sepert itu. "Pengalaman ya Lang," ujar Farrel yang membuat semua tertawa.

"Sialan," jawabnya dan segera masuk kedalam kamar mandi.

***

Keenam pemuda itu turun dari kamar  Alarik dengan wajah yang lebih fresh dari sebelumnya. Mereka memberhentikan langkahnya saat melihat ruangan bawah yang sudah berserakan dengan sampah dimana-mana. Kaleng minuman yang berserakan, sepatu, jaket, kemeja sekolah, bungkus makanan dan benda lainnya. Kini, rumah Alarik sudah seperti kapal pecah.

"Laper?" tanya Gilang saat melihat makanan yang banyak dimeja makan kini telah habis dan hanya tersisa piring kotornya. Alarik pun hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepalanya. "Gak papa, kayak gak pernah aja kita," balasnya dengan santai.

"Memang sungguh durhaka kalian ini nak," ucap Saka sambil mengelus perutnya, padahal ia turun kebawah itu untuk mengisi perutnya yang sudah berdemo sedari tadi.

Gilang menggaruk bagian belakang kepalanya, ia tersenyum tipis dan segera menyuruh semua teman-temannya untuk membereskan semuanya. Setelah semua sudah bersih dan rapih. Gilang berpamitan kepada Alarik serta Abang nya yang lain.

"Bang, makasih ya udah ngasih kita jamuan. Kalo ada makanan gratis kabarin kita aja ya bang. Dengan senang hati kita menerima iya kan guysss?" ucap Jordhan sambil tersenyum lebar dan kemudian mendapat kan jawaban dari teman nya. "Bener Bang!"

Alarik hanya tersenyum menanggapi tingkah laku adik kelasnya ini. Sangat gila bahkan melebihi tingkat kegilaan Farrel dan juga Saka.

"Giliran makan aja lo pada langsung cepet, giliran disuruh tanggung jawab aja banyak alesan lo pada." cibir Saka yang masih tak terima. "Jelas dong Bang! Makan itu nomor satu!" jawab Putra yang diacungi jempol oleh yang lainnya.

"Bentar-bentar, Tanggung jawab? Maksudnya?" ucap Yutha dengan wajah tak mengertinya. Namun seperkian detik, pemuda itu bergumam. "Ooh, Bang Saka hamilin anak orang? Astaga Bang, inget dosa!" lanjutnya dengan mata yang menatap Saka penuh curiga. Ia kira Saka orang baik, ternyata hanya sok baik!

Saka melototkan matanya tak percaya apa yang Yutha bilang tadi. Hamil? Apa ia menghamili anak orang? Sungguh terjungkal otak Yutha ini!

"Sembarangan banget mulut lo Yut! Gua mah suci ya! Gak main gituan! Itumah Jordhan!" ujar Saka sambil menunjuk Jordhan. Jordhan yang mendengar namanya disebut pun melebarkan pupil matanya, "Enak aja! Gue juga gak main gituan! Playboy gini gue tetep suci ya! " balas Jordhan yang tak mau kalah dan menatap tajam Saka.

Yutha yang mendengar balasan dari kedua pemuda itu menggelengkan kepalanya. "Gak usah saling tuduh, jujur aja sih kalo emang iya, udah ketahuan juga kan?" ujarnya yang membuat kedua pemuda itu berteriak. "YUTHA!"

Gilang yang merasa itu tak akan selesai pun mengikuti langkah Alarik untuk segera keluar dari rumah megah itu. Ia mengode kepada Putra untuk segera menarik kedua sahabatnya agar masalahnya tak tambah panjang.  "Makasih ya Bang untuk hari ini, kami pamit." ujarnya yang dibalas anggukkan dark Alarik. "Gua yang harusnya bilang terimakasih ke kalian, makasih ya udah ziarah ke makam adik gua." jawabnya dan diangguki oleh semuanya.

Gilamg bertos terlebih dahulu kepada kelima Abang kelasnya itu yang diikuti oleh seluruh pasukannya. Ia memakai helmnya dan membalikkan badannya. Ia berjalan mendekat kearah Saka lalu menepuk pundak Abang kelasnya itu, "Tanggung jawab ya Bang," ujarnya sambil tersenyum tipis dan segera berjalan keatah motornya. Rafael serta Farrel yang sudah berada disamping Saka pun memegang tangan sahabatnya agar tidak membalas perkataan Gilang.

"Sialan, woy Gilang anjir, gua gak kayak gitu ya! Bangsat, gua gak ham-!" pekiknya dengan kencang yang membuat Farrel menyumpal mulut Saka dengan jambu yang ia pungut dijalanan tadi. Ia melepaskan tangan Saka dan masuk kedalam rumah Alarik yang diikuti oleh yang lain.

Saka mengeluarkan jambu tersebut dan mengelap mulutnya, "Dari dulu sampai sekarang, sama aja. Jadi bahan ejekan mulu!" ujarnya dengan kesal dan menggigit jambu tersebut. "Anjing, busuk!" pekiknya yang langsung melempar jambu tersebut dan masuk kedalam rumah Alarik.

***

Gimana sama chapter keduanyaa? Aku harap kalian suka terus yaa! Jangan lupa vote dan komen!

Dukung terus karya bee yaa!  Aku mau minta tolong sama kalian untuk bantu share cerita ku ke orang lain atau ke sosial media! Thank youu♡!

Follow instagram : @cyntiafafuana

GILANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang