Chapter 19

1.8K 88 6
                                    

Happy reading

Alice yang tak sengaja bertemu dengan mobil Farrel pun langsung masuk ke dalam dan melambaikan tangannya kearah Gilang. Alice melirik kebelakang yang sudah ada Aletta,dan Tessa yang duduk dibelakang serta memangku kue. Alice bertos bersama Yutha, sang-sopir yang meminjam paksa mobil Farrel.

Sebelum sampai ke apartemen Gilang, Alice meminta untuk ke spbu terlebih dahulu karna ia ingin mengganti bajunya. Yutha menganggukkan kepalanya dan segera membelokkan mobil itu ke spbu. Aletta ikut bersama Alice untuk menjaga sahabatnya itu.

Alice mulai mengannti bajunya dengan dress selutut berwarna putih yang dipadukan dengan bungan daisy yang berwarna ungu disana. Alice keluar yang membuat Aletta menatap sahabatnya tak percaya.

"Pretty girl!" pekiknya sambil memegang tangan Alice kala sahabatnya itu memakai sandal hak berwarna putih.

Alice dan Aletta pun langsung kembali ke mobil dan segera melanjutkan perjalanan mereka. Alice memples wajahnya dengan make up yang sudah berada didalam mobil Farrel. Ia berhati-hati saat memberi lipstik ke bibirnya. Setelah selesai gadis itu menengok kebelakang dan membuat kedua gadis itu terpekik. "CANTIK BANGET!" pekiknya secara bersamaan.

***

Jordhan serta Arkan yang sudah merapihkan kamar Gilang dan memberi hiasan pun kini telah selesai. Mereka tinggal menunggu kabar Yutha yang bersama para gadis cantik yang membawa kue itu. Putra yang sedang bermain ponsel pun langsung terkejut saat ada yang mengetuk pintunya dengan kencang. Ketiga pemuda itu saling melirik dan meneguk salivanya kasar, jika bukan Yutha yang datang, acara ini akan sia-sia saja.

Jordhan mendorong badan Putra agar pemuda Dermaga itu yang membukakan pintunya. Namun Putra tidak mau dan menetap pada posisi berdirinya. Pintu itu semakin digedor kuat yang membuat Arkan langsung berjalan dan membuka pintunya. Arkan membukannya yang langsung didorong Yutha dan memberikan jalan kepada tiga gadis itu.

Yutha menatap ketiganya dengan kesal, "Apaan sih baru dibuka, dari tadi gua gedor kenceng masa gak ada yang denger? Budek?" tanya nya dengan kesal. Alice membuka kue itu dan mulai memasangkan lilin diatasnya. Jordhan hanya menyengir lebar, "Kirain Gilang." ucapnya yang mendapatkan pelototan mata dari Yutha.

Hampir sepuluh menit mereka menunggu kehadiran Gilang. Yutha yang sedang mengeluarkan kepalanya untuk mengintip itu pun langsung kembali masuk kedalam dan menutup pintu. "Woy, Gilang udah disini." ujarnya yang membuat semuanya bersiap. Lampu ruangan itu segera dimatikan agar mereka tak kelihatan oleh Gilang.

"Inget ya, yang duluan maju itu Alice bukan lo pada." ujarnya yang kembali mengingatkan para sahabatnya yang dibalas anggukkan. Alice sudah berdiri didepan pintu sambil memegang kue yang sudah ada lilinnya disana. Jordhan yang berada didekat lampu pun sudah bersedia. Yutha, Aletta, Tessa, Putra sera Arkan sudah berada diruang tamu Gilang yang mempersiapkan untuk menyalakan lagu.

***

Gilang memasukkan kunci kamarnya dan membuka kamar tersebut. Ia mendongakkan kepalanya kala mendengar pekikan para sahabatnya serta Alice yang sudah berada disana dengan gaun selutut dan kue yang berada ditangannya. Gilang tentu kaget, bahkan ia tidak ingat bahwa hari ini dirinya ulang tahun.

Gilang maju dan menutup pintu kamarnya. Ia menatap Alice dengan kagum dan melirik kamarnya yang sudah dihiasi oleh berbagai macam hiasan di dindingnya. Alice menyodorkan kue itu, "Make a wish dulu ya," ucapnya yang membuat Gilang memejamkan matanya dan mulai berdoa. Yutha pun langsung menyetel lagu yang cocok untuk saat ini.

Gilang membuka matanya dan meniup lilin tersebut. Ia mengambil alih kue itu dan memeluk tubuh Alice yang langsung membuat semuanya melototkan matanya dengan sempurna. "G-gua, gak salah liat kan?" tanya Jordhan yang diangguki oleh Putra.

Gilang melepas pelukan tersebut, lalu ia memegang tangan Alice. Ia menatap Alice dengan serius dan melihat kearah belakang dimana para sahabatnya sedang tersenyum kearahnya. "Will you be my girlfriend?" tanya Gilang dengan suara rendahnya dan terdengar begitu serius.

Yutha langsung mengganti lagunya, ia mencari salah satu lagu yang sempat viral dibeberapa bulan. First love - Bytes. Suasana semakin menjadi romantis, Alice yang tak kuasa menahan air matanya pun kini ia luruh. Ia menatap Gilang dengan tatapan yang sulit diartikan, ia menegok kearah Aletta serta Tessa yang sedang menatapnya dengan tersenyum.

Alice mengenggenggam tangan Gilang, "Yes, i will." jawabnya dengan penuh keyakinan yang langsung membuat Gilang memeluk gadisnya. Queensha Alice Adipratama. Gilang melepaskan pelukan tersebut dan merangkul Alice, ia mengajaknya untuk keruang tamu.

Gilang tersenyum, bernyanyi lagu fisrt love yang Yutha setelkan tadi. "It's my first love, what I'm dreaming of, when I go to bed, when i lay my head upon my pillow. Don't know what to do, my first love, thinks that I'm too young, he doesn't even know, wish that I could show him what I'm feelingCause I'm feeling my first love." ujarnya yang langsung memeluk tubuh gadisnya. Alice membalas pelukan tersebut dan menyembunyikan wajahnya diceruk leher milik Gilang.

Gilang menap semua sahabatnya, ulang tahunya yang ke-17 ni adalah hal berharga yang pernah Gilang dapatkan. Ia tak pernah berharap bahwa ulang tahunnya ya ke-17 ini akan ada seseorang yang akan menemaninya untuk hari-hari berikutnya. Gilang mengucapkan banyak terimakasih kepada sahabatnya serta kedua gadis yang ikut membantu membuat acaranya, tanpa mereka, Gilang tidak bisa apa-apa.

***

Gimana sama chapter 19 nyaa? Jangan lupa vote dan kome yaa! 

Dukung terus karya bee ya! Aku juga mau inta tolong sama kalian untuk share ceritaku ke orang lain atau ke sosial media, thank youuu!



GILANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang