BAD HUSBAND

Wedding

Tanggal 2 November, akhirnya bapakku dan Arya berjabat tangan didepan penghulu dan para saksi. Dihadiri orang-orang terdekat, sanak saudara, karib kerabat, dan juga para sahabat terkasih.

"SAH....!"

Semua orang bersorak gembira, dua keluarga kami kini telah bersatu. Aku sangat bahagia sekaligus tertegun. Karena kini aku sudah menjadi istri seseorang, ada seorang suami yang menjadi panutanku dan semuanya harus ku abdikan pada imam-ku. Dialah pemimpin keluarga kecil kami.

Namaku Tatiana, Temanku biasa memanggilku Tian, Tiana. Sahabat- sahabatku dibangku SMA biasa memanggilku Tie, untuk masalah karir aku bekerja sebagai kepala kantor disebuah Bank swasta. Bisa dibilang diumurku yang cukup muda aku sudah memiliki karir yang cukup bagus sebagai senior staff. Dalam hal percintaan juga tentu sangat baik. Yah...! betul bukan...? Mengingat hari ini adalah hari pernikahanku.

Pada hari ini, statusku tidak lagi anak gadis milik Bapak dan Bundaku. Mulai detik dan menit ini aku sudah tak bisa pergi kemanapun semau hati tampa izin dari suamiku. Tentu saja diadakan pesta kecil-kecilan sebagai bentuk syukur dari kedua keluarga kami.

Semuanya begitu indah.., memang sangat indah. Jangan tanya malam pertama kami!, tentu saja luar biasa liar eh, Luar biasa nikmat! Eh...., luar biasa basah! Eeh.., hahaha... Sudahlah cukup kami saja yang tau, mau tau saja urusan ranjang pengantin baru!

Semua hal yang memabukkan, tentu saja terasa indah dan membumbung tinggi tiada tara. Tapi memulai sesuatu yang indah, tanpa tau ada kesakitan yang tersimpan dan tersembunyi jauh diujung sana, bagaimana mungkin akan selalu indah.

"Sungguh jangan bermain dengan waktu..."

"Sama halnya dengan menyimpan sebuah bom..."

"Semua akan meledak pada waktunya..."

"Semua akan terbongkar.... semua yang disimpan dengan rapi dan sangat baik....."

Bukankah begitu cara alam semesta bekerja. Sesuatu yang engkau campakkan untuk sesuatu yang baru, mana mungkin bisa bertahan lama.

*****